BPS: Sektor Pertanian Catat Hasil Positif Ekspor 2018
BPS: Sektor Pertanian Catat Hasil Positif Ekspor 2018
Pilarpertanian - Pilar – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan April 2018. Nilai ekspor Indonesia capai US$ 14,47 miliar. Hasil ini menunjukkan kinerja ekspor Indonesia cenderung melemah 7,19% dibandingkan bulan sebelumnya. Tapi kinerja ekspor secara keseluruhan yang menurun tersebut masih tertolong oleh kinerja sektor pertanian yang masih berkontribusi positif terhadap neraca perdagangan April 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kinerja ekspor sepanjang April 2018 melemah kecuali sektor pertanian, yang mencatatkan pertumbuhan 6,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan nilai USD 0,3 miliar,” papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jenis komoditas atau produk pertanian yang tercatat mengalami perbaikan kinerja antara lain jagung, serta hasil hutan seperti kayu, kakao, rumput laut dan lainnya. “Secara tahunan ekspor produk pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 7,38 persen,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam beberapa tahun terakhir ini Kementerian Pertanian (Kementan) sangat berkomitmen mendukung iklim investasi pertanian sehingga kinerja ekspor Indonesia khususnya dari komoditas pertanian dapat terdongkrak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mendukung iklim investasi di Indonesia, pemerintah telah menerapkan kebijakan-kebijakan yang mempermudah perizinan sehingga menciptakan daya tarik bagi investor baik dari dalam maupun luar negeri. Kementan juga sangat gencar melakukan deregulasi perijinan dan investasi untuk menggairahkan usaha pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, Ragunan, Jakarta, Selasa (15/5/2018) juga telah meluncurkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Padu Satu). Layanan perizinan terintegrasi ini dapat menggeliatkan investasi di sektor pertanian, sehingga dapat meningkatkan kontribusi ekonomi dari dunia usaha pertanian dan kinerja ekspor komoditas pertanian saat ini dan ke depan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain deregulasi, Kementan juga menjalankan berbagai program terobosan untuk tingkatkan produktivitas sejumlah komoditas strategis, seperti perluasan lahan tanam, perbaikan jaringan irigasi, serta peningkatan bantuan benih dan pupuk.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jagung sebagai salah satu komoditas yang mengalami kenaikan nilai ekspor. Ini merupakan bukti capaian kinerja Indonesia dalam meningkatkan produktivitas pangannya selama tiga tahun belakangan ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tahun 2015, Indonesia masih mengimpor jagung 3,5 juta ton. Dengan program terobosan yang sudah dijalankan, Indonesia bisa menekan impor hingga lebih dari 60% dan pada 2017 sudah tidak mengeluarkan rekomendasi impor jagung, bahkan mulai melakukan ekspor. (RS)