Petani dan Penggiling Padi Sepakat Impor Beras Tak Perlu Dilakukan
Petani dan Penggiling Padi Sepakat Impor Beras Tak Perlu Dilakukan
Pilarpertanian - Para petani dan penggiling padi di sejumlah daerah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan penyerapan beras dengan harga di atas pasar yaitu Rp 10.300. Hal ini seperti yang disampaikan Amin Toha, salah satu petani padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Menurut Amin, Indramayu adalah wilayah sentra yang saat ini tengah melakukan panen raya. Karena itu, sebaiknya, Bulog fokus melakukan penyerapan dari pada menekan pemerintah melakukan impor. Baginya impor bukan solusi karena hanya menambah beban petani.
“Impor beras bukan solusi dan tidak perlu dilakukan. Yang perlu dilakukan saat ini adalah penyerapan di atas harga pasar yaitu Rp 10.300,” ujar Amin, Sabtu, 19 November 2022.
Senada, Azis Yusuf dari Penggilingan CV Lumbung Padi Karawang mengatakan bahwa saat ini tidak perlu impor mengingat beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah tengah melakukan panen raya. Di antaranya Kabupaten Karawang, Indramayu dan Yogyakarta.
“Tidak perlu impor karena panen raya terus berlangsung. Yang perlu dilakukan adalah serap padi petani dengan harga bagus. Mereka (Bulog) maunya serap di harga 9.700 ya gak masuk buat kita,” katanya.
Sejauh ini, kata Azis, pasokan beras di Kabupaten Karawang dalam kondisi melimpah. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. Petani hanya ingin diserap dengan harga wajar yaitu harga di atas pasar. Bisa dikatakan, kata Azis, beras Karawang aman sampai akhir tahun.
“Karawang aman. Berasnya melimpah karena disini petani tengah panen raya. Bagi petani sekali lagi, yang penting harganya bagus,” katanya.
Penggiling lainnya dari Gunung Kidul, Joko Widyatmanto mengatakan bahwa kondisi beras di daerahnya masih dalam kondisi normal. Meski demikian, dia berharap pasokan untuk Januari mendatang tetap tersedia dengan baik.
“Di Gunung Kidul pasokan aman. Sebagian petani juga sedang panen raya. Kalau di kita (penggilingan) stoknya selalu berjalan dan datang dari mana saja. Yang penting bagi kami dan petani harganya normal,” jelasnya.(PW)