Perpustakaan ‘Jantungnya’ Instansi, Kementan Terapkan Smart Library
Perpustakaan ‘Jantungnya’ Instansi, Kementan Terapkan Smart Library
Pilarpertanian - Seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat di kalangan generasi milenial, dibutuhkan terobosan untuk menarik minat baca generasi muda. Konsep kekinian seperti Smart Library (Perpustakaan Pintar) dapat menjadi salah satu terobosan untuk merangsang minat tersebut.
Smart library adalah perpustakaan yang cerdas dan responsif terhadap kebutuhan dan keinginan pemustaka. Sesuai namanya, smart library dapat berupa aplikasi perpustakaan digital yang dapat memudahkan khususnya bagi pustakawan, maupun masyarakat dan akademisi dalam hal mengakses dan mendeseminasikan informasi.
Bukan sekedar koleksinya serba digital atau perangkatnya serba canggih, smart library harus didukung dengan staf perpustakaan yang cerdas dalam memberikan layanan sesuai dengan karakter pemustaka.
Tuntutan kemajuan teknologi yang kian pesat, perpustakaan melalui pustakawan diharapkan segera berbenah untuk mengakselerasikan peradaban tersebut.
Maka Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kompetensi dan mutu dalam berbagai bidang terutama bidang pendidikan sudah menjadi tugas inti dari seorang pustakawan saat ini melalui kegiatan Temu Teknis dan Workshop Pengelolaan Perpustakaan yang diselenggarakan oleh PUSTAKA Kementan dengan tema “penguatan kapasitas perpustakaan lingkup kementerian pertanian mendukung percepatan akreditasi perpustakaan pertanian pada 21-23 Februari 2023 di Depok, Jawa Barat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan perpustakaan memiliki peran penting dalam mengawal pembangunan pertanian Indonesia yang jauh lebih maju, mandiri dan modern.
“Saya kira perpustakaan itu nilainya sangat tinggi karena ada tiga hal yang terakumulasi di sana. Pertama frame akademik intelektual, kedua manajemen sistem yang terukur dan ketiga referensi membangun perilaku manusia terutama bagi leadership,” ujar Mentan Syahrul.
Syahrul menambahkan, perpustakaan bahkan telah memberi frame akademik terhadap agenda intelektual para petani dan penyuluh. Informasi dan literasi melalui buku sangat penting bagi pengetahuan 40 juta petani di seluruh Indonesia. Terutama bagi 82 ribu orang para penyuluhnya. Referensi pengetahuan itu nantinya akan menjadi rujukan dalam meningkatkan produktivitas.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengungkapkan produktivitas pertanian tidak lepas dari peran penting SDM sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.
“Berbicara mengenai produktivitas, berbicara mengenani pembangunan pertanian, berbicara mengenai pencapaian pertanian harus mempriotiaskan SDM yang profesional, mandiri dan berdaya saing, serta berjiwa entrepreneurship yang tinggi,” tegas Dedi.
Untuk itu, seluruh perguruan tinggi lingkup Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan layanan. Salah satunya dengan mengajukan akreditasi perpustakaan.
Sebagai salah satu rangkaian Temu Teknis dan Workshop Pengelolaan Perpustakaan dilakukan kunjungan ke Perpustakaan BPPSDMP yang telah meraih akreditasi A di tahun 2022 lalu. Dihadapan kurang lebih 80 orang pustakawan serta calon pustakawan lingkup Kementan.
Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah mengatakan, perpustakaan mempunyai andil yang besar dalam literasi dan penyediaan informasi, baik cetak maupun online serta desiminasi informasi untuk menciptakan masyarakat yang mempunyai kemampuan literasi lebih tinggi sehingga mendorong perubahan kualitas hidupnya menjadi lebih baik (23/02).
“Perpustakaan BPPSDMP merupakan jenis perpustakaan khusus yang berada di lingkungan instansi pemerintah yang mempunyai misi menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan tugas dan fungsi lembaga maupun sumber daya manusianya. Perpustakaan merupakan jantungnya instansi. Perpustakaan merupakan gudang ilmu, gudang pengetahuan, terapkan smart library kita berupaya untuk mencetak smart people”, papar Munifah.
Munifah pun menjelaskan, akreditasi A diraih tidak hanya karena perpustakaan BPPSDMP memenuhi standar dokumentasi akreditasi namun juga hasil asesi langsung assessor ke perpustakaan BBPSDMP. Salah satu hal yang diberikan nilai positif oleh assessor adalah terdapatnya integrasi ruang dengan PPID, penambahan ruang konsultasi PPID/diskusi, taman baca anak dan smoking area di perpustakaan.
Selain koleksi tercetak yang dapat diakses secara online yang terintegrasi dengan PUSTAKA (https://kikp.pertanian.go.id/bppsdmp/) dan koleksi digital terbitan BPPSDMP via (http://repository.pertanian.go.id/) saat ini perpustakaan BPPSDMP memiliki koleksi buku digital. Koleksi digital ini dapat diakses secara via Android dan Windows dengan nama E-books bppsdmp.
Perpustakaan BPPSDMP saat ini juga menjadi pembina bagi perpustakaan di UPT lingkup BPPSDMP. Dari 20 UPT baik lingkup pelatihan maupun pendidikan, saat ini terdapat 6 UPT yang memiliki perpustakaan yang telah terakreditasi yaitu : Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi (Predikat A), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batu (Predikat A), Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Bogor (Akreditasi tahun 2019 Predikat B, Reakreditasi kembali Tahun 2022 Predikat A), Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) YoMa (Predikat A), Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Malang (Akreditasi tahun 2017 dengan Predikat B, dan sekarang harus segera mengajukan reakreditasi kembali) dan yang terbaru adalah Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri (SMK-PPN) Kupang dengan Predikat B.
“Semoga dengan adanya kunjungan ini dapat memotivasi para pustakawan dalam mengembangkan smart library di unit kerjanya masing-masing serta dapat memacu perpustakaan BPPSDMP untuk meningkatkan pelayanannya”, tutup Munifah.(BB)