Pilarpertanian - Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi informasi melalui optimasi tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluh Pertanian dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan “tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia. “Penyuluh harus mendampingi petani untuk menggenjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak,” ujar Mentan SYL.

Sebagai implementasi Kostratani, Kabupaten Serang dan Tangerang melakukan percepatan kegiatan dengan melakukan rapat bersama yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang dilaksanakan di Kantor BPP Kramatwatu Kabupaten Serang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Dinas Pertanian Serang, Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Koordinator BPP se-Kabupaten Tangerang, Koordinator BPP se-Kabupaten Serang, Petugas data/ wali data aplikasi Kementan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Petugas data/ wali data aplikasi Kementan dari Dinas Pertanian Kabupaten Serang.

Kabupaten Tangerang memiliki 8 Kostratani yang terdiri dari 29 Kecamatan. Sedangkan yang menjadi Model Kostratani di Kabupaten Tangerang yaitu BPP Sepatan dan BPP Kaliasin. Dengan adanya Kostratani, diharapkan mampu memperkuat dan memaksimalkan fungsi BPP secara nyata.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi pusat data dan informasi, pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis serta pusat pengembangan jejaring kemitraan.

“Penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian dan kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya,” tutup Dedi Nursyamsi.(ND)