Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 September 2018

Agrowisata Pertanian Ramah Lingkungan

Agrowisata Pertanian Ramah Lingkungan
20 September 2018

Agrowisata Pertanian Ramah Lingkungan

Pilarpertanian - Pilar – Pengunaan bahan agrokimia seperti pupuk kimia dan pestisida harus terus dikurangi agar lahan pertanian kita terhindar dari pencemaran. Demikian diungkapkan Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi pada acara Workshop dan Seminar Internasional dengan tema “Innovation of Environmental Friendly Agricultural Technology, Supporting Sustainable Food Self-Sufgiciency di Surakarta, Rabu (19/9/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dedi mengatakan bahwa penyebarluasan hasil inovasi teknologi pertanian ramah lingkungan dapat dilakukan melalui paket agrowisata (wisata pertanian). “Cara ini diyakini efektif karena selain menyenangkan, masyarakat bisa melihat langsung praktek pertanian ramah lingkungan di lapangan”, ujar Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itulah yang menjadi pertimbangan Badan Litbang Pertanian mengadakan fieldtrip ke PT. Indo Acidatama Tbk dan Agrowisata Amanah di Karanganyar, Jawa Tengah sebagai rangkaian kegiatan workshop dan seminar international tersebut. Kedua lokasi tersebut dikenal sebagai objek agrowisata pertanian ramah lingkungan di Surakarta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Asep Nugraha, Kepala Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) mengatakan bahwa fieldtrip ini perlu dilakukan guna menambah pengetahuan masyarakat tentang pupuk hayati mulai proses pembuatan hingga aplikasinya di lapangan. “Pupuk hayati merupakan inovasi teknologi pertanian ramah lingkungan yang sangat penting”, ujar Asep.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
PT. Indo Acidatama Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri Agro Kimia dengan mengusung konsep ramah lingkungan. Salah satu produk yang dihasilkan berupa pupuk hayati untuk mendukung pertumbuhan tanaman, ternak, dan ikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sugiharto, pembuat pupuk hayati PT. Indo Acidatama Tbk mengatakan bahwa pupuk hayati selain mampu meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah, juga agen hayati yang terkandung di dalamnya mampu mengendapkan residu logam berat tanah sehingga yang terserap oleh tanaman lebih sedikit. “Konsep ini dikenal sebagai bioremediasi”, kata Sugiharto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Objek wisata lainnya adalah Agrowisata Amanah. Objek ini merupakan integrasi pengelolaan tanaman, ternak dan perikanan ramah lingkungan. Eti pemilik objek wisata ini mengatakan bahwa Agrowisata Amanah menerapkan konsep zero waste.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prinsip dalam konsep ini yaitu memanfaatkan semua limbah yang dihasilkan menjadi pupuk cair dan pakan ikan. “Pupuk cair dan pakan ikan tersebut kita manfaatkan kembali untuk budidaya tanaman dan ikan. Sisa makanan dikumpulkan menjadi satu, kemudian kami proses menjadi pakan ikan, sedangkan pupuk cair kami hasilkan dengan mengumpulkan sisa minuman pengunjung, lalu ditambahkan mikroorganisme, difermentasi hingga siap diaplikasikan untuk tanaman ” ujar Eti. (Laela Rahmi/Balitbangtan)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *