Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

06 August 2018

Air Kelapa Muda, Mampu Optimalkan Daya Tumbuh Biji Botani Bawang Merah

Air Kelapa Muda, Mampu Optimalkan Daya Tumbuh Biji Botani Bawang Merah
06 August 2018

Air Kelapa Muda, Mampu Optimalkan Daya Tumbuh Biji Botani Bawang Merah

Pilarpertanian - Pilar – BPTP Balitbangtan Jawa Timur telah menghasilkan formula sederhana yang mampu memperbaiki perbenihan bawang merah asal biji botani atau true shallot of seed (TSS).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kendala dalam pertanaman bawang merah adalah perbenihan yang masih menggunakan umbi, namun hal tersebut sudah mampu diatasi dengan adanya inovasi biji botani bawang atau True shallot of seed (TSS). Kendala utama TSS diantaranya adalah umbi yang mudah pecah dan daya tumbuh yang rendah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun, dengan menggunakan formula sederhana yang komponen utamanya adalah air kelapa ini diharapkan menjadi solusi permasalahan TSS. BPTP Balitbangtan Jawa Timur di tahun 2018 ini melakukan pengkajian dengan mengimplementasikan formula tersebut pada budidaya bawang merah asal TSS.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kajian dilakukan di areal pertanaman bawang seluas 1,25 ha, didukung oleh penerapan teknologi Produksi Lipat Ganda (PROLIGA).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat sosialisasi pemanfaatan formula yang dilaksanakan di Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Prof. Suyamto mengemukakan bahwa budidaya bawang merah asal TSS merupakan hal baru bagi petani, tetapi ke depan sangat prospektif, selain dapat menghemat biaya input produksi, juga membuka peluang usaha penangkaran dan jasa penyedia benih”,jelasnya
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tananan, Dipertabun Kabupaten Kediri, Arahayu Setyo Adi, SP menyambut baik kegiatan temu lapang untuk mendorong peningkatan kapasitas petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penggunaan air kelapa muda pada tahap persemaian mampu memeprbaiki daya tumbuh TSS hingga mencapai 90% dan dengan penerapan teknologi PROLIGA mampu menghasilkan umbi bawang basah mencapai 40 ton/ha dengan rata-rata 4 umbi/tanaman, dibandingkan teknologi petani yang hanya menghasilkan kisaran 20 ton/ha dan rata-rata 2 umbi/tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat temu lapang juga dilakukan sosialisasi produksi biji botani bawang oleh Peneliti Ir. PER Prahardini, MP dan dilanjutkan dengan penyampaian teknologi pengolahan bawang merah sebagai salah satu strategi dalam mengatasi ketika harga bawang merah anjlok.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Temu lapang ini mendapat respon positif dari petani yang hadir. Hal ini terungkap dari harapan petani agar demplot seperti ini bisa dilakukan di sentra-sentra produksi lainnya, sehingga akan meningkatkan penguasaan teknologi baru oleh petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Perkebunan akan menindak lanjuti hal tersebut pada musim tanam sekitar bulan Oktober mendatang. (AN/PP).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *