Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 June 2020

Anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum Produk Unggulan Baru Balitbangtan

Anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum Produk Unggulan Baru Balitbangtan
Foto : Anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum bernilai ekonomi tinggi dan disukai oleh banyak negara di dunia, sehingga punya potensi dikembangkan di Indonesia.
16 June 2020

Anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum Produk Unggulan Baru Balitbangtan

Pilarpertanian - Dalam perdagangan anggrek dunia Cymbidium dan Paphiopedilum dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (2019) nilai ekspor kedua jenis anggrek ini mencapai US$ 176 juta yang diperoleh dari negara USA, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Australia, Vietnam, Canada, Britania, Brazil dan Jerman. Data tersebut menunjukkan bahwa anggrek Cymbidium maupun Paphiopedilum sangat disukai negara-negara konsumen di dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini menjadi bahan pertimbangan utama bagi Indonesia untuk mengembangkan anggrek tersebut dalam skala komersial. Potensi pengembangan anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum di Indonesia sangat tinggi karena kondisi iklim yang mendukung serta ketersediaan spesies alam sebagai plasma nutfah yang melimpah. Diantaranya Paphiopedilum kolopakingii, Paphiopdilum gigantifolium Cymbidium chlorantum, Cymbidium finlaysonianum, Cymbidium ensifolium, Cymbidium hartinahianum, maupun Cymbidium biflorum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) selaku lembaga penghasil inovasi pertanian berkontribusi aktif dalam pengembangan inovasi baru anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum. Melalui salah satu Unit Pelaksana Teknis di bawahnya yaitu Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Balitbangtan telah memproduksi varietas unggul anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum dari hasil perakitan varietas dengan menggunakan sumber daya genetik yang tersedia. Inovasi lainnya ialah teknik perbanyakan massal melalui teknik kultur jaringan dan inovasi budidaya skala industri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa setidaknya telah diidentifikasi sebanyak 43.000 spesies anggrek di Indonesia. Menurutnya, keanekaragaman anggrek spesies di Indonesia ini menjadi potensi sebagai induk silangan. Banyaknya induk silangan ini memungkinkan munculnya temuan anggrek varietas-varietas baru.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Balitbangtan telah lama melakukan penelitian terhadap berbagai spesies tanaman anggrek. Diharapkan, hasil penelitian Balitbangtan ini bukan saja akan semakin memperkaya dan menambah keanekaragaman hayati anggrek di Indonesia, tetapi juga akan memberi keunggulan komparatif tersendiri atas komoditas anggrek indonesia yang bernilai ekonomis.” Ujar Fadjry.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peneliti Balitbangtan, Dr. Sri Rianawati mengatakan pada 2019 Balitbangtan telah melepas tiga varietas Paphiopedilum dan lima varietas Cymbidium. Tiga varietas Paphiopedilum tersebut terdiri dari Mauredi Agrihorti, Tonsina Agrihorti dan Rupini Agrihorti. Sementara varietas Cymbidium yang merupakan hybrid Cymbidium terdiri dari Himucoda Agrihorti, Jenar Agrihorti, Tortilla Agrihorti, Mierra Agrihorti dan Amara Agrihorti. Varietas-varietas tersebut memiliki keunggulan masing-masing terutama dari corak bunga dan ketegaran tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balithi, Dr. Rudy Soehendi mengatakan delapan varietas ini sedang diupayakan perbanyakan massalnya guna pengembangan pengembangan di masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rudy menambahkan untuk dapat menembus pasar internasional dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, perlu ditempuh berbagai langkah tepat. Diantaranya penyediaan Varietas Unggul Baru (VUB), benih anggrek bermutu, dan teknologi budidaya inovatif sehingga dapat menghasilkan produk yang berdaya saing dan diterima di kancah Internasional. (Sri/Irm/Wisnu/RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *