Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 May 2020

Antisipasi Jatuhnya Harga Cabai, Kementan Siapkan Sejumlah Jurus

Antisipasi Jatuhnya Harga Cabai, Kementan Siapkan Sejumlah Jurus
12 May 2020

Antisipasi Jatuhnya Harga Cabai, Kementan Siapkan Sejumlah Jurus

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa pihaknya kini tengah fokus pada penyediaan 11 bahan pokok penting. Hal tersebut tidak lain agar masyarakat mendapatkan kepastian pangan ditengah pandemi virus Covid-19 serta mengantisipasi agar tidak terjadi gejolak harga menjelang hari Raya Idul Fitri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Cabai yang merupakan salah satu dari 11 barang kebutuhan pokok dan penting kini sudah tersedia berlimpah. Sebagian besar wilayah sentra mulai panen raya sejak bulan April lalu dan diprediksi panen berlangsung hingga bulan Juli mendatang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melimpahnya hasil panen tersebut ternyata tidak sebanding dengan permintaan pasar saat ini akibat kebijakan PSBB dibeberapa daerah tujuan pasar. Akibatnya memang terjadi kelebihan pasokan yang berdampak pada jatuhnya harga sehingga petani kekurangan modal untuk menanam kembali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengungkapkan bahwa kondisi saat ini diluar prediksi karena sebelumnya pihaknya sudah mengatur pola tanam dan membuat peringatan dini dalam bentuk data Early Warning System (EWS) yang dikirimkan ke seluruh wilayah setiap bulan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tujuannya tak lain untuk mencegah terjadinya over supply. Namun yang terjadi saat ini adalah kejadian diluar kendali kami,” tanggap Anton melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski demikian, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan jatuhnya harga. Diantaranya, kata Prihasto, sistem tunda jual yang sudah disosialisasikan ke Petugas Dinas Pertanian dan Petani Champion cabai di seluruh wilayah sentra sejak awal Bulan April.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Teknisnya Direktorat Jenderal Hortikultura memfasilitasi sewa cool storage di beberapa wilayah yang dapat digunakan petani untuk menyimpan hasil panen petani,” kata pria yang akrab disapa Anton itu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nanti dijual ketika harga sudah membaik. Kami juga fasilitasi biaya distribusi dari daerah produksi surplus ke daerah minus,” lanjut dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anton juga berpesan agar petani lebih cerdas dan tidak kaku dalam berbudidaya. Misalnya dengan pola budidaya tumpangsari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi tidak hanya menanam cabai saja, tapi tumpangsari dengan komoditas lainnya sehingga jika harga cabai jatuh, masih ada pemasukan dari komoditas lain yang masih memberikan keuntungan,” ungkap Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak hanya itu, dalam rangka mendukung program penanganan dampak Covid-19 terhadap kelompok tani. Direktorat Jenderal Hortikultura telah merelokasi anggaran untuk memfasilitasi bantuan benih hortikultura. Antara lain benih cabai, sayur-sayuran lainnya dan benih buah-buahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data EWS bulan Agustus hingga Oktober mendatang, produksi khususnya untuk aneka cabai diprediksi akan mengalami surplus nasional yang sangat tipis. Hanya sekitar 5rb-9rb ton pada bulan September-Oktober. Hasil produksi tersebut dampak dari mulai terjadinya musim kemarau dan menurunnya minat tanam petani karena rendahnya harga yang terjadi saat ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hal tersebut menjadi perhatian pemerintah. Sehingga dengan kebijakan bantuan benih yang diberikan, kami berharap petani tetap dapat menanam pada bulan Mei-Juni ini sehingga produksi cabai nantinya dapat memenuhi permintaan pasar,” tutup Anton.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *