Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

15 April 2020

April 2020, Produksi Padi Purwakarta Surplus 12 Ribu Ton

April 2020, Produksi Padi Purwakarta Surplus 12 Ribu Ton
Foto : Panen Raya Padi di Kecamatan Tegalwaru Surplus 12 Ribu Ton
15 April 2020

April 2020, Produksi Padi Purwakarta Surplus 12 Ribu Ton

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pemerintah Kabupaten Purwakarta mampu mempertahankan kestabilan beras di tengah ancaman wabah virus Corona. Ini dibuktikan dengan 50 hektar area persawahan di Kecamatan Tegalwaru berhasil dipanen Dinas Pangan dan Pertanian setempat bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Warung Jeruk Kecamatan Tegalwaru baru-baru ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan mengatakan sebetulnya setiap hari di Purwakarta ada panen sekaligus tanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kebetulan panen kemarin bersamaan dengan acara panen raya padi secara serempak yang dilaksanakan melalui Video Converence dengan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Bapak KASAD, Jenderal Andika Perkasa yang secara langsung berkomunikasi dengan beberapa Kepala Daerah,” demikian ujar Agus di kantornya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agus menuturkan untuk bulan April ini sedang masuk musim panen raya sehingga rata-rata panen setiap hari lebih dari 200 hektar. Pada bulan Maret 2020, luas panen padi sebanyak 4.451 hektare, setiap hari rata-rata panen sekitar 140 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Panen padi kemarin dari luas tanam mencapai 134 hektar dan panennya mencapai 274 hektar,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agus menyatakan berdasarkan luas tanam di bulan Januari tahun ini, optimis pada April ini akan panen sekitar 5.100 hektar. Dengan asumsi produktivitas perhektar minimal 6 ton gabah kering giling, diperkirakan menghasilkan padi sekitar 30.600 ton, equivalen dengan 19.200 ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan kata lain kami sangat optimis Purwakarta akan memberikan surplus beras. Produksi bulan April saja, surplus sekitar 12.000 ton karena untuk kebutuhan konsumsi daerah dengan jumlah penduduk 950.660 jiwa, diperkirakan kebutuhan beras untuk se bulan hanya sekitar 7.100 ton,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Agus menambahkan pada bulan Mei 2020, ditargetkan panen seluas 4.800 hektar dan panen untuk tahun 2020 ini optimis mencapai target panen sekitar 40.000 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dari prognosis kebutuhan dan produksi beras di kabupaten Purwakarta, walaupun dalam suasana pandemi wabah virus Corona ini beras akan tetap surplus,” tegas dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sri Asih I Desa Warung Jeruk Kecamatan Tegalwaru, Abdul Rojak mengaku di tengah pandemi Covid-19 para anggota kelompok tani tetap menggarap persawahan. Petani akan memaksimalkan potensi lahan dan Air dan saat ini pun kelompok taninya sudah menerima bantuan benih yang siap sebar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jenis padi yang kami tanam adalah padi Varietas Inpari 32, hasilnya sangat memuaskan. Dari biasanya rata-rata provitas 7 ton perhektar gabah kering panen, saat ini dari ubinan kami mencapai 8,3 ton perhektar atau sekitar 7.25 ton gabah kering giling. Hasil ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan Kementan terus membantu petani dengan memberikan berbagai bantuan seperti benih, pupuk, alat mesin Pertanian agar memudah petani terus memproduksi dan langsung tanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementan pun berkomitmen menyerap gabah petani sehingga harga yang diterima petani menguntungkan saat panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai arahan Menteri Pertanian, kami meminta agar kepala Dinas Pertanian provinsi dan Kabupaten mendampingi Komando Strategis Penggilingan (Kostraling) penggilingan untuk akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga mampu menyerap gabah petani,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak sampai di situ, sambung Suwandi, Kementan mendorong agar Kostraling segera bermitra dengan pasar online, market place, startup, e-commerce untuk memperlancar distribusi beras medium, premium dan beras khusus secara lancar dan efisien. Dengan begitu, kebutuhan pangan khususnya beras mudah diakses masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami dekatkan produsen dan konsumen agar memperlancar distribusi karena dengan kondisi wabah Corona dan kebijakan pemerintah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang menjadi persoalan adalah distribusi yang kemudian akan berdampak pada harga,” tutupnya.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *