Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

02 January 2020

Awali Tahun 2020, Kementan Luncurkan GEDOR Hortikultura di Wilayah Garut

Awali Tahun 2020, Kementan Luncurkan GEDOR Hortikultura di Wilayah Garut
Foto : Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat Berada Lahan Tanaman Cabai dan Bawang Merah
02 January 2020

Awali Tahun 2020, Kementan Luncurkan GEDOR Hortikultura di Wilayah Garut

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tancap gas di awal tahun 2020 demi mendorong peningkatan produksi hortikultura di Kabupaten Garut. Melalui kegiatan bertajuk Gerakan Dorong Produksi, Ekspor dan Ramah Lingkungan Hortikultura atau GEDOR-HORTI, Kementan dengan Pemda Garut bersinergi melalui program pengembangan kawasan hortikultura. Garut merupakan salah satu daerah pemasok bawang merah, cabai, jeruk hingga durian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat berada di Garut, Rabu (1/1), memastikan pihaknya akan terus menggenjot produksi hortikultura, terutama cabai dan bawang merah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Garut sudah lama dikenal sebagai sentra utama hortikultura khususnya cabai, bawang merah dan buah-buahan seperti jeruk dan durian. Khusus jeruk, Garut bahkan menjadi produsen terbesar di Jawa Barat. Saat ini, kami fokus untuk mempertahankan keunggulan jeruk Garut,” ujar Prihasto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pasokan cabai dan bawang merah asal Garut, jelas Prihasto, selama ini terbukti mampu menopang kebutuhan Jawa Barat dan Jabodetabek.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat momentum tahun baru seperti sekarang, Garut menjadi andalan, sehingga kami terjun langsung ke lapangan. Setelah menyaksikan langsung luasan areal tanam cabai dan bawang, kami optimis Garut akan terus eksis menjadi penyangga stabilisasi pasokan dan harga di Jabodetabek,” tandasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen yang akrab dipanggil Anton ini menerangkan, Kementerian Pertanian saat ini tengah gencar memacu ekspor komoditas pertanian dengan target peningkatan hingga 3 kali lipat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami menyebutnya dengan Gerakan Tiga Kali Eksport (GratiEks). Kita dorong agar Garut dan Jawa Barat pada umumnya, mampu menjadi lumbung penyuplai ekspor buah-buahan maupun sayuran. Untuk sentra-sentra yang sudah mapan, kami dorong agar para pelaku usahanya bisa mengakses dan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga Gunasantika menyebutkan bahwa Kecamatan Pasir wangi dan Bayongbong menjadi sentra cabai dan bawang merah di wilayahnya. Sementara, sentra Jeruk di Kecamatan Samarang. Disebutkannya, luas panen cabai di Kecamatan Pasirwangi mencapai 600 hektare. Dengan rata-rata produktivitas 10 ton per hektare, kawasan tersebut mampu memasok setidaknya 6 ribu ton cabai. Luas panen bawang merah di Kecamatan Bayongbong mencapai 800 hektare atau setara produksi sekitar 8 ribu ton. Sementara, luas areal jeruk lebih dari 1.200 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bawang merah di Garut umumnya ditanam di daerah lereng atau dataran tinggi sehingga masuk kategori off season. Varietas yang banyak ditanam adalah Batu Ijo, Maja Cipanas dan Bali Karet. Uniknya, saat daerah lain seperti Brebes dan Pantura Jawa berkurang produksinya, di Garut justru panen, jadi harga yang diperoleh petani cukup baik. Hamparan tanamnya bisa disaksikan sendiri begitu luasnya,” terang Beni.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk komoditas cabai, lanjut Beni, sejak lama Garut menjadi kantong pengaman pasokan Jabodetabek termasuk saat momen hari libur dan hari raya keagamaan nasional. Sementara untuk jeruk, jajarannya tengah melakukan peningkatan kualitas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani cabai asal Garut, Asep, mengaku siap mendukung upaya Kementerian Pertanian mendorong peningkatan produksi cabai di daerahnya. Asep mengatakan, saat ini dirinya bersama para petani cabai Garut terus mengupayakan pengaturan pola tanam agar cabai bisa tersedia sepanjang waktu dengan harga stabil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya pribadi saat ini menggarap lahan 5 hektare. Alhamdulillah sekarang sedang panen. Tiap hari saya bisa memasok cabai 1 ton ke Pasar Induk Kramat Jati dan pasar-pasar lain di lokal Garut dan Jabodetabek. Prediksi saya, harga cabai relatif stabil di bulan Januari ini,” ujar Asep. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *