Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

24 April 2020

Bawang Merah asal Pati Siap Guyur Pasokan Menjelang Lebaran

Bawang Merah asal Pati Siap Guyur Pasokan Menjelang Lebaran
Foto : Bawang merah asal Pati untuk Dijadikan Pasokan Selama Bulan Ramadhan
24 April 2020

Bawang Merah asal Pati Siap Guyur Pasokan Menjelang Lebaran

Pilarpertanian - Dikenal dengan semboyan Bumi Mina Tani, Kabupaten Pati yang terletak di pesisir Utara Jawa merupakan salah satu penghasil bawang merah terbesar di Jawa Tengah setelah Brebes dan Demak. Bulan April ini saja setidaknya terdapat 549 hektar pertanaman bawang merah yang siap panen. Dengan luasan panen tersebut dipastikan mampu mendukung suplai bawang merah nasional terutama menjelang lebaran nanti. Meskipun wilayah Pati ditetapkan sebagai salah satu zona merah pandemi covid-19, tak menyurutkan semangat petani bawang merah setempat untuk tetap beraktivitas di lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami saksikan sendiri betapa gigihnya petani bawang merah Pati dalam bekerja di lahan. Mereka seakan tidak gentar dengan Covid-19 yang menghantui masyarakat kebanyakan. Tetap bekerja di lahan namun protokol kesehatan juga tetap dijaga. Ini patut diapresiasi,” ujar Prihasto Setyanto, Direktur Jenderal Hortikultura dalam lawatannya memantau ketersediaan bawang merah dalam rangka kewaspadaan ketahanan pangan nasional selama pandemi Covid-19 di Kecamatan Wedarijaksa, Pati, Jawa Tengah (24/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami terjun langsung ke lapangan bukan untuk pencitraan atau sejenisnya, tapi ini amanat Presiden langsung melalui Menteri Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan. Sektor yang tidak boleh berhenti dalam kondisi kritis bagaimanapun. Mengapa? Karena pertanian mengurusi 267 juta perut rakyat Indonesia, tidak boleh main-main,” tandasnya saat bertemu dengan elemen masyarakat pelaku budidaya bawang merah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tidak tanggung, dalam lawatannya ke daerah tempatnya dibesarkan selama 20 tahun tersebut, pihaknya melakukan pantauan langsung di 3 lokasi sekaligus yakni Desa Ngurensiti dan Desa Bangsalrejo, Kecamatan Wedarijeksa serta Desa Tegal Arum, Kecamatan Jaken.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hasil pantauan langsung hamparan pertanaman bawang merah disini sangat luar biasa. Bahkan di Kecamatan Jaken tanam bawang merah bisa dilakukan sepanjang tahun, bisa 4-5 kali setahun. Semakin meyakinkan kami bahwa pasokan menjelang lebaran nanti bakalan aman terkendali,” tukas Anton optimis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anton menyampaikan bahwa Pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah petani. Mengantisipasi kecenderungaan fluktuasi harga di lapangan serta mencermati perkembangannya dan segera melakukan tindakan antisipasi dini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Apabila harga tinggi dan menyentuh harga yang tidak wajar, maka dilakukan pemindahan hasil produksi dari daerah surplus ke daerah minus dengan membiayai ongkos kirimnya. Sedangkan jika harga jatuh, maka mendorong petani melakukan tunda jual dengan penyimpanan hasil produksi pada gudang-gudang berpendingan dijual sampai harga membaik,“ ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Anton menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pertanian sebagai garda terdepan dalam pengelolaannya dan pemerintah pusat berperan menyediakan pembiayaannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman saat ditemui menyatakan pihaknya optimis pasokan bawang merah menjelang dan pasca lebaran betul-betul aman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sudah cek langsung di lapangan, Brebes dan Demak kami pantau kemarin hamparannya luas sekali bahkan bisa terlihat saat menyusuri jalan tol. Demikian juga saat ini di Kabupaten Pati. Sementara di kabupaten sentra lain sesuai prediksi Early Warning System (EWS) yang kami susun juga menunjukkan trend positif. Pasokan selama puasa hingga pasca lebaran In Shaa Allah aman, tinggal kita pantau terus harganya nanti,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pahdi, Petani bawang merah Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijeksa mengaku senang dengan kondisi harga saat ini yang bertengger di angka Rp. 30.000,-/kg di tingkat Petani. Pihaknya mengklaim dapat mengantongi uang senilai 20 juta rupiah untuk ukuran satu kotak lahan (setara 1.400 m2).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga sekarang lagi bagus Pak Dirjen, saya punya 2 kotak aja wis banyak untungnya,” ungkapnya sumringah saat ditemui sedang memanen lahan miliknya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pahdi berharap harga terjaga stabil bagus mengingat para petani di desanya sempat merasakan harga sangat rendah, hanya Rp. 10.000,-/kg pada awal Januari lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kecamatan Wedarijeksa tercatat memiliki luas panen bawang merah 393 ha, tersebar di Desa Ngurensiti seluas 135 ha di Desa Bangsalrejo seluas 71 hektar. Uniknya di Desa Bangsalrejo penanaman dilakukan secara serentak dan saat ini sudah memasuki umur 36 hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekitar 25 hari lagi siap panen untuk pasokan menjelang Lebaran. Rata-rata hasilnya juga tinggi bisa sampai 13,5 ton per hektar,” ungkap Ahmad Munjamil, koordinator Penyuluh Kecamatan Wedarijeksa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara di Kecamatan Jaken bisa dijumpai hamparan bawang merah seluas 200 hektar yang sebentar lagi memasuki panen raya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bawang merah di wilayah kami ditanamnya sepanjang tahun. Petani sangat memperhatikan soal budidaya ramah lingkungan. Contohnya dengan memasang likat kuning dan perangkap serangga lainnya yang dibuat secara sederhana,” ungkap Ngarjo, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Kecamatan Jaken. “Cukup pakai mika plastik dan lem tikus, bisa awet dan efektif menghalau serangga sampai 25 hari. Terlihat tanaman kami bagus-bagus. Kalau untuk memasok kebutuhan puasa dan lebaran, kami siap lah,” pungkas Ngarjo meyakinkan.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *