Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

07 November 2020

Berburu Emas 100 Karat

Berburu Emas 100 Karat
Foto : Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi Berdialog dengan Petani, Penyuluh Pertanian dan KEP Tunas Harapan Pollung Bertempat di BPP Pollung dan Ikut Mendampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian.
07 November 2020

Berburu Emas 100 Karat

Pilarpertanian - Potensi lahan pertanian yang masih sangat luas menjadikan kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi food estate. Pada tahun 2020 akan dibuka lahan seluas 1000 Ha yang berlokasi di Desa Ria Ria, Hutajulu dan Parsingguran I Kecamatan Pollung, di lahan seluas 1000 Ha akan ditanam komoditas hortikultura yaitu kentang, bawang merah dan bawang putih. Udara yang sejuk di Humbang Hasundutan, dapat menghasilkan ‘emas 100 karat’. Emas bukan hanya 24 karat tetapi sudah menjadi 100 karat, dengan waktu yang cukup singkat hanya 3-4 bulan saja.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi berkesempatan berdialog dengan Petani, Penyuluh Pertanian dan KEP Tunas Harapan Pollung bertempat di BPP Pollung dan ikut mendampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian.

Kepala Badan PPSDMP mengatakan kebangkitan pertanian diawali dari kebangkitan SDM: Petani, Poktan, Gapoktan, Petani Milenial dan Penyuluh Pertanian. Negara yang maju petaninya handal dan hebat. Negara mau maju, petaninya yang harus maju.

Kepala Badan BPPSDMP mengutarakan pengalaman dari Petani di Taiwan: berangkat dari rumah sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam, ini lah jam kerjanya. Menanam padi organik dan tidak menjual gabah tetapi menjual beras, katul, menir, dedak halus, dedak kasar dan sekam. Artinya dari satu komoditas pertanian bisa menjadi beberapa jenis produk dan menghasilkan penghasilan yang tidak sedikit.

Dulu pertanian hanya memikirkan tanam, petik dan jual, seharusnya sebelum bertanam modal sudah tersedia. Modal tersebut dapat melalui Bumdes, KUR atau permodalan lainnya yang tidak merugikan petani.

Pengolahan lahan dan panen harus mempergunakan mesin yang modern, termasuk di Kabupaten Humbang Hasundutan yang mempunyai potensi pertanian yang cukup menjanjikan, sehingga dapat menjadi kawasan pertanian yang modern.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), Leli Nuryati mengatakan semua peran Kostratani sebagai Pusat Data dan Informasi, Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, Pusat Pembelajaran, Pusat Konsultasi Agribisnis, dan Pusat Pengembangan Jejaring Kemitraan sudah dijalankan di Kostratani Pollung. Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) akan dikawal oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian serta KEP akan bermitra dengan offtaker.

Petani dari desa Ria Ria, pak Siregar mengatakan sangat berterima kasih dan memastikan dengan adanya food estate, pertanian akan lebih modern dan maju. Siregar mengharapkan agar dapat terus dilatih hingga mampu memproduksi dan memasarkan hasil pertaniannya.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *