Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

22 May 2020

Beri Nilai Tambah, Balitbangtan Tawarkan Teknologi Olahan Cabai

Beri Nilai Tambah, Balitbangtan Tawarkan Teknologi Olahan Cabai
22 May 2020

Beri Nilai Tambah, Balitbangtan Tawarkan Teknologi Olahan Cabai

Pilarpertanian - Menjelang hari raya, salah satu komoditas yang banyak dicari sehingga harganya ikut terdongkrak adalah cabai. Harga cabai termasuk fluktuatif dan mengikuti permintaan pasar, sehingga terkadang harganya pun menjadi sangat rendah. Sebagai bahan pangan yang mudah rusak, cabai tidak tahan disimpan dalam bentuk segar. Mengantisipasi hal tersebut, cabai segar bisa diolah menjadi berbagai produk olahan yang tentunya memberikan nilai tambah yang besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ada beberapa produk olahan cabai yang sudah banyak dikenal dan disukai masyarakat diantaranya pasta, saos dan sambal cabai. Produk-produk ini sangat praktis digunakan dan sesuai untuk banyak ragam masakan Indonesia. Selain produk basah, olahan cabai yang juga banyak diminati adalah produk kering. Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) telah mengembangkan beberapa produk cabai kering antara lain cabai utuh kering, bubuk cabai dan cabai blok.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keunggulan produk kering adalah umur simpannya lebih lama, yaitu dapat mencapai dua belas bulan dengan penyimpanan yang baik. Produk kering lebih mudah didistribusikan, sehingga potensi pemasarannya lebih luas. Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry mengatakan “selain untuk memperpanjang umur simpan dan memberi nilai tambah, teknologi pengolahan cabai yang ditawarkan Balitbangtan juga mempermudah petani dalam pendistribusian dan yang paling penting dapat bersaing dipasar”. Ujar Fadjry.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, BB Pascapanen juga mempunyai produk olahan cabai berupa minyak cabai. Minyak cabai merupakan produk olahan yang relatif baru di Indonesia namun cukup umum ditemukan di berbagai negara Asia lain. Minyak cabai adalah minyak nabati yang sudah diperkaya citarasa cabai, rasanya pedas dan berwarna merah, yang berasal dari beta karoten yang ada pada cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prinsip pengolahan minyak cabai adalah dengan memanfaatkan sifat larut minyak yang dimiliki capsaicin. Keunggulan minyak cabai antara lain teknologi dan peralatannya relatif sederhana, potensi harga jual produk tinggi, serta tanpa menggunakan bahan tambahan maupun pengawet.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Banyaknya variasi produk olahan perlu menjadi pertimbangan saat petani maupun pengelola UMKM ingin mengembangkan usaha pengolahan cabai. Kepala BB Pascapanen, Dr. Prayudi Syamsuri mengatakan “alternatif produk cabai yang beragam merupakan daya tarik tersendiri, dan bisa juga menjadi referensi bagi calon pelaku usaha maupun bagi konsumen karena mudah diaplikasikan tanpa menghilangkan cita rasa cabai itu sendiri”. Ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi pengolahan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan proses-proses yang terlibat didalamnya. Pengelompokan ini dapat mempermudah pelaku usaha untuk menentukan kebutuhan peralatan dan perlengkapan unit produksinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelompok teknologi yang pertama adalah teknologi pengolahan saus, pasta dan sambal cabai, teknologi ini melibatkan pengukusan, penggilingan dan penyaringan cabai. Cabai yang dihasilkan dapat segera dimasak untuk menghasilkan pasta cabai atau dicampurkan dengan bahan lainnya, lalu dimasak untuk menghasilkan saus cabai atau ditumis untuk menghasilkan sambal cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelompok teknologi pengolahan berikutnya adalah pembuatan cabai utuh kering dan cabai blok, kedua produk ini membutuhkan pengeringan pada suhu yang cukup rendah hingga 50 derajat celsius. Titik kritis pada pengolahan kedua produk ini adalah pada suhu pengeringan. Pengeringan dengan suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan cabai cepat gosong dan menghasilkan warna yang kurang menarik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi pengolahan berikutnya adalah pengolahan minyak cabai. Pembuatan minyak cabai memerlukan bahan utama berupa bubuk cabai. Oleh sebab itu, bubuk cabai dan minyak cabai dikelompokkan menjadi kelompok teknologi tersendiri. Titik kritis dalam pembuatan minyak cabai adalah kadar air bubuk cabai, pengadukan dan penyaringan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kadar air merupakan salah satu penentu kualitas produk berbasis minyak. Kadar air yang tinggi akan menyebabkan minyak cepat rusak dan berbau tengik. Pengadukan sebelum dan selama maserasi menentukan kadar capsaicin yang terekstraksi di dalam minyak. Penyaringan bertujuan memisahkan endapan bubuk cabai dari minyak dan meningkatkan kejernihan minyak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan banyaknya ragam olahan yang kami tawarkan diharapkan harga cabai dipasaran bisa lebih stabil dan losses cabai yang selama ini menjadi masalah tersendiri dapat teratasi selain itu pengembangan usaha UMKM cabai pun lebih baik” Pungkas Prayudi. (Balitbangtan/BB Pascapanen – Sari Intan Kailaku dan Ira Mulyawanti/RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *