Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 May 2020

Berkenalan dengan ‘Si Buce Kalimantan’, Tanaman Air yang Digemari Negara di Asia-Amerika

Berkenalan dengan ‘Si Buce Kalimantan’, Tanaman Air yang Digemari Negara di Asia-Amerika
23 May 2020

Berkenalan dengan ‘Si Buce Kalimantan’, Tanaman Air yang Digemari Negara di Asia-Amerika

Pilarpertanian - Kenal dengan tanaman air Bucephalandra atau yang biasa dikenal Buce? mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Tetapi tanaman yang tumbuh di pedalaman hutan ini amat familiar di Borneo alias Kalimantan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ya, Buce merupakan salah satu tanaman air bernilai ekonomis tinggi. Dari beberapa informasi yang didapat, di Amerika saja para aquascaper harus merogoh koceknya sebesar 70 $ US untuk satu rumpun kecil Bucephalandra.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tanaman ini harus diimpor langsung dari Indonesia. Selain itu pertumbuhannya cenderung lambat. Ini sebenarnya jadi peluang,” ujar Direktur Perbenihan Direktorat Hortikultura Kementan, Sukarman, Sabtu (23/5).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia mengungkapkan, awalnya Buce hanya didapatkan di alam Borneo. Tingginya permintaan pasar terhadap tanaman ini membuat pelaku usaha membudidayakannya di luar habitat aslinya. Kini, budidaya Buce sudah dilakukan di Bogor, Cirebon, Madiun dan termasuk di wilayah Kalimantan sendiri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Potensi pengembangan masih terbuka luas. Sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, tanaman seperti Buce harus terus didorong untuk pasar ekspor,” tambah Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dijelaskan Sukarman, merujuk data unit Pelayanan Rekomendasi di Direktorat Jenderal Hortikultura, hampir setiap hari ada usulan permohonan ekspor tanaman tersebut. Mulai dari Amerika, Peru, Vietnam, Hongkong, Jepang dan Korea.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat ini terdapat 16 pelaku usaha yang aktif mengajukan permohonan untuk mendapatkan surat ijin pengeluaran/ekspor untuk benih Bucephalandra,” kata Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sukarman memaparkan, dari hasil wawancara dengan beberapa penggiat tanaman ini, untuk harga saat ini di Kalimantan Rp. 500.000 – 800.000 per kg, namun untuk jual di luar Kalimantan Rp. 500.000 – 1.000.000 per kg (tergantung jenisnya).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Informasi yang di dapat dari 2 pelaku usaha, untuk bucephalandra memiliki nilai jual di dalam negeri Rp. 2.500 – 10.000/pcs/rhyzome/batang (tergantung jenisnya).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk nilai ekspor per pcs/rhycome/batang 0.5 – 0,72 dollar sedangkan per rimpang/clump 1.20 – 1.50 dollar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi jika dihitung nilai ekspor di tahun 2020 hingga bulan Mei saja sudah mencapai 2.649.277 pcs yang bernilai sekitar 1.324.638,- s/d 1.907.479 USD ($),” ungkap Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bucephalandra adalah salah satu jenis tanaman semi aquatic yang sedang jadi primadona pecinta aquascape di Amerika dan utamanya Jepang. Daunnya yang hijau segar, ungu dengan bunga putih yang elok. Tanaman ini mudah perawatan namun lamban pertumbuhannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bentuk daun dan warna yang elegan membuat tanaman ini menjadi target perburuan para aquascaper seantero dunia. Eksotik dan endemik Pulau Borneo membuat tanaman ini menjadi magnet para kolektor Aquatic plant di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kendati saat ini tengah terjadi Pandemi Covid-19, ekspor tanaman hias tetap mengalir. Dari data Surat Ijin Pengeluaran Benih yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Hortikultura pada 2020, hingga pertengahan April terdapat ijin pengeluaran sebanyak 300 ribu pieces.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Permohonan ekspor terhadap jenis-jenis tanaman hias lainnya di antaranya Bucephalandra, Anubias, Krokot, Ammania, Aponogeton, Carolina, Bacopa, Cabomba, Blyxa, Keladi, Cryptocoryne, Ceratophyllum, Echinodorus, Cyperus, Egeria, Eriocaulo, Glossostigma, Eleocharis dan masih banyak jenis tanaman hias lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mungkin belum familiar dikenal ternyata memiliki peluang pasar ekspor menjanjikan. Hanya dalam kurun satu Minggu yakni di akhir April, tercatat ijin ekspor yang telah dikeluarkan untuk jenis-jenis tanaman tersebut termasuk Bucephalandra mencapai 9 juta tanaman,” beber dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Potensi tanaman hias lokal sangat menjanjikan. Angka permohonan ekspor benih terus- menerus meningkat. Bisnis ini punya peluang besar dan tentunya dapat menaikkan neraca perdangan dalam negeri,” tutup Sukarman.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *