Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pemerintah Kabupaten Garut bersama Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) mencanangkan sentra produksi bawang putih. Pencanangan ini adalah bagian gerakan sistemik pemerintahan Garut untuk mengangkat perekonomian masyarakat, target swasembada bawang putih oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sangat menguntungkan dan membangkitkan kembali kejayaan bawang putih di Kabupaten Garut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Demikian dikatakan Bupati H Rudy Gunawan, saat memberi sambutan dalam acara tanam perdana budidaya bawang putih kerjasama PT Aghra Putra Semesta dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Maqbul Tani, dihadiri Koordinator Nasional GEMPITA, Muhammad Riyadha, Kepala Dinas Pertanian, Danramil, Camat dan Kepala Desa bertempat Desa Cigadog, Kecamatan Sucinaraja, kabupaten Garut, Jumat (10/05/2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Rudy Gunawan menegaskan, “komoditi bawang putih terbukti punya nilai tambah sangat tinggi bagi petani, dengan potensi panen 6 hingga 7 ton maka petani bisa peroleh hasil senilai mobil avanza,” ungkap Bupati H. Rudy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama ini, lanjut bupati, komoditi yang ditanam petani memang laku di pasaran tapi sayangnya keuntungannya masih minim. Malah terkadang rugi akibat tambahan biaya transportasi yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dorongan Kementan melalui program kemitraan pengusaha dan petani menanam bawang putih ini maka kami pemerintah Garut yakin dalam waktu singkat pendapatan perkapita keluarga petani akan meningkat signifikan. Berkah kepemimpinan Jokowi bersama Mentan Amran Sulaiman jangan sampai disia-siakan masyarakat garut,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rudy Gunawan menjelaskan peluang pemasaran Bawang Putih di Indonesia sangat bagus, karena kebutuhannya se Indonesia baru terpenuhi 14% petani lokal, sisanya impor. Mengingat peluang ekonomi yang sangat besar ini didukung ribuan hektar lahan tersedia, Rudy bersama jajarannya memimpin langsung gerakan bersama pemuda menjadikan Garut sebagai sentra produksi bawang putih nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
”Jadi peluang inI dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani–petani yang ada di kabupaten Garut, saat ini petani-petani di kecamatan wilayah Garut sudah mulai banyak yang menanam bawang putih di Cikajang, Cisurupan, Cilawu dan sekarang di Sucinaraja,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Rudy Gunawan berharap, program kemitraan yang didorong oleh Kementan ini bisa dimanfaatkan oleh pemuda yang tergabung di GEMPITA bersama petani. Gerakan GEMPITA menjadi jawaban kongkrit kementan mengatasi krisis petani sekaligus merevitalisasi potensi lahan pertanian sebagai sumber utama pendapatan masyarakat Garut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
”Mudah-mudahan ke depan kerjasama ini terus ditingkatkan guna kesejahteraan petani-petani yang ada di Garut,” harapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Koordinator Nasional GEMPITA, Muhammad Riyadha mengapresiasi dukungan Bupati Garut terhadap program GEMPITA. Menurutnya, GEMPITA yang dicanangkan Kementan untuk mendorong regenerasi petani di kabupaten Garut akan berjalan dengan keberpihakan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melalui GEMPITA Kementan kaum milenial menjadi aktor utama mewujudkan korporasi petani, dengan energi dan inovasi kaum muda di sektor pertanian ini akan mempercepat program kesejahteraan pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pencanangan Garut sebagai sentra produksi bawang putih melalui KUB petani milenial ini menjadi contoh bahwa kaum muda Garut memiliki kesadaran tinggi terhadap potensi ekonomi lahannya. Kelompok usaha Bersama atau disingkat KUB merupakan bukti perhatian pemerintah mensejahterakan kaum muda, kelembagaan gempita mendorong regenerasi petani disetiap desa,
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini kelembagaan taninya kaum muda untuk berinovasi dan berkompetisi mewujudkan industrialisasi desa sebagai pusat perekonomian nasional,” tandas Riyadha, pria asal Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Ketua KUB Maqbul Tani, Mugni menjelaskan, melihat potensi pemasaran kebutuhan Bawang Putih yang terbuka lebar mengingat kebutuhan Bawang Putih di Indonesia masih besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
”Cigadog merupakan petani Bawang Putih sejak dulu sebelum musibah Gunung Galunggung meletus tahun 1982, kini sebagai petani muda kami akan kembali menggiatkan para petani Bawang Putih, dan menjadi pemasok bagi kebutuhan bawang putih di Indonesia,” ujar Mugni.(LT).