Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

24 October 2020

BPP Srono Dukung KWT Sri Tanjung Ciptakan Ketahanan Pangan Melalui KRPL

BPP Srono Dukung KWT Sri Tanjung Ciptakan Ketahanan Pangan Melalui KRPL
Foto : Kelompok Wanita Tani Sri Tanjung Menciptakan Ketahanan Pangan Melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari.
24 October 2020

BPP Srono Dukung KWT Sri Tanjung Ciptakan Ketahanan Pangan Melalui KRPL

Pilarpertanian - Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 40 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2020 lalu membawa kenangan tersendiri bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Tanjung, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.

Bagaimana tidak, kelompok wanita tani yang bergerak di bidang pengelolaan lahan pekarangan dan pengolahan produk jamu instan ini terpilih mewakili Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi dalam rangka perayaan HPS tersebut.

Beranggotakan 25 orang, kelompok tani dibawah binaan Gapoktan Sri Wangi dan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi tersebut sukses mengembangkan konsep urban farming.

KWT Sri Tanjung berdiri sejak tahun 2008, tahun 2019 mendapatkan momentum dengan semakin berkembang pesatnya bidang pengolahan jamu instan, seperti jahe merah, kunyit, temulawak dan kunci sirih. Dimana produk yang dikembangkan ini sangat ampuh dalam meningkatkan imunitas tubuh ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Kegiatan berkembang pada pengelolaan lahan pekarangan. Dengan pembinaan Kostratani BPP Srono, berkembanglah kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Husein, Ketua KWT Sri Tanjung menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota KWT Sri Tanjung dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah mereka.

“Ide ini muncul karena melihat latar belakang dari masyarakat kami yang mayoritas aktivitasnya bertani,” ungkap Husein.

Bertepatan dengan hari pangan sedunia yang mengusung tema “Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama”, KWT Sri Tanjung telah menunjukkan perannya. Dari pekarangan dirumahnya sendiri, mereka mampu mencukupi pangan sehat dan gizi keluarga, juga sekaligus menjadi nilai tambah peningkatan perekonomian keluarga.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Srono, Margawati, mengatakan, selama ini kelompok binaannya selalu aktif dalam hal diskusi pemberdayaan pertanian. Bahkan lebih dari itu, KWT Sri Tanjung merupakan salah satu kelompok tani wanita yang inovatif di Kecamatan Srono.

“Kami terus berikan pendampingan. Agar tidak hanya pekarangan rumah saja yang dibuat indah, tapi ada tambahan penghasilan bagi ibu rumah tangga. Kami dorong juga untuk bisa menciptakan suatu produk.” Papar Margawati.

Dijelaskannya bentuk pendampingan yang dimaksud mulai dari teknis sampai yang sifatnya prosedural. “Mulai pengetahuan tentang tanaman, teknik dasar menanam, cara pemupukan, perawatan, memanen hingga bagaimana mengolah hasil panen” terang Margawati.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Ilham Juanda mendukung kegiatan KWT Sri Tanjung dan menekankan pentingnya peningkatan produksi dan kualitas produk hasil pertanian guna menunjang terwujudnya kemandirian dan ketahanan pangan.

Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian dimana dalam kesempatan peringatan Hari Pangan Sedunia lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi semua pihak yang turut andil dalam penyediaan pangan adalah pantas mendapatkan gelar pahlawan pangan. SYL juga mengajak masyarakat agar dapat memberi energi untuk berkontribusi bersama dalam menghadirkan sistem produksi hingga pola konsumsi pangan yang lebih bertanggung jawab.

“HPS 2020 ini harus memberi artikulasi yang baik terhadap pangan, kita harus secara bersama-sama menghadirkan pangan bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia, dengan membangun sistem pangan yang lebih baik dan pertanian yang lebih maju, mandiri dan modern,” tegas SYL.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menambahkan, “masalah pangan adalah masalah yang sangat utama. Pangan kunci utama, hidup matinya suatu bangsa ada di pangan. Saat ini, pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian, Petani dan Penyuluh harus bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi,” tutup Dedi.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *