Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

04 October 2018

Cegah Lonjakan Serangan Hama WBC, Kementan Ajak Petani Kembangkan Budidaya Tanaman Sehat

Cegah Lonjakan Serangan Hama WBC, Kementan Ajak Petani Kembangkan Budidaya Tanaman Sehat
04 October 2018

Cegah Lonjakan Serangan Hama WBC, Kementan Ajak Petani Kembangkan Budidaya Tanaman Sehat

Pilarpertanian - Pilar – Lonjakan populasi hama wereng batang cokelat (WBC) dikhawatirkan terjadi pada periode tanam Oktober 2018 hingga Maret 2019, dan akan memengaruhi capaian luas panen serta produktivitas padi nasional. Sebagai upaya memitigasi resiko serangan hama tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) sejak awal sudah mendorong pengembangan budidaya tanaman sehat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan Yanuardi menyebutkan penerapan budidaya tanaman sehat dilakukan melalui perbaikan fisik dan kimia tanah, penggunaan bahan organik hayati dan ramah lingkungan, serta peningkatan kapasitas petani. “Untuk itu, kami memperbaiki kesuburan lahan, penggunaan varitas unggul tahan WBC, serta menanam refugia,” ungkap Yanuadi dalam keterangan pers yang diterima Kamis, (27/9/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agar pelaksanaan budidaya tanaman sehat dapat berjalan sesuai tujuannya, Kementan memberi bantuan sarana produksi berupa benih, dolomit dan pestisida hayati. Tak hanya itu, Kementan juga memberikan bantuan pendukung seperti agens pengendali hayati dan tanaman refugia. Keberadaan agens pengendali hayati dan tanaman refugia diharapkan dapat melindungi tanaman padi dari serangan hama WBC.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementan juga mendorong pengembangan budidaya tanaman sehat dengan pertimbangan bahwa peningkatan populasi hama WBC justru disebabkan tingginya ketergantungan terhadap pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan ditenggarai dapat menimbulkan resistensi dan resurgensi hama.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil dari pengembangan budidaya tanaman sehat yang dilakukan pada tahun 2017, menunjukkan bahwa petani yang awalnya gagal panen menjadi dapat berproduksi rata-rata sebesar 11 ton per hektar, jauh lebih tinggi dibandingkan budidaya normal yang rata-rata produksinya sebesar 8 ton per hektar. Pada tahun ini, program budidaya tanaman sehat dikembangkan seluas 24.000 hektare di daerah endemis serangan WBC.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Ditjen Tanaman Pangan Kementan pada tahun ini juga memberikan bantuan sarana transportasi kepada semua petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sejumlah 1.037 unit roda dua dan 85 unit kendaraan roda empat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Langkah ini diambil untuk memperkuat sistem surveilence dan deteksi dini serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT),” tandas Yanuardi.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *