Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

19 April 2020

Covid-19, Hingga Mei Petani Provinsi Kalbar Panen Raya Padi 190.344 Hektare

Covid-19, Hingga Mei Petani Provinsi Kalbar Panen Raya Padi 190.344 Hektare
Foto : Kalbar Panen Raya Seluas 190.344 Ha Hingga Mei 2020
19 April 2020

Covid-19, Hingga Mei Petani Provinsi Kalbar Panen Raya Padi 190.344 Hektare

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pandemi Covid-19 hingga kini masih sangat marak namun tidak menjadi halangan yang mematahkan semangat para petani dalam melaksanakan panen raya yang diprediksi akan mencapai puncak panen pada April ini. Di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), panen musim tanam pertama (MT I) masih berlangsung hingga Mei dengan luas tanam mencapai 190.344 Hektare (Ha).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan jika panen raya di Provinsi Kalbar sudah berlangsung dari Februari di beberapa kabupaten dan saat ini panen raya padi masih akan terus berlangsung hingga bulan berikutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai perhitungan yang sudah kami buat di lapangan bahwa panen di bulan Maret kemaren ada seluas 118.389 hektare,” kata Florentinus di Pontianak, Minggu (19/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia juga menuturkan panen pada April 2020 mencapai luas tanam 66.959 Ha dan pada Mei mencapai 4.996 Ha. Panen raya padi ini dilaksanakan di 14 kabupaten/kota yakni kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Mempawah, Sanggau, Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau, Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak dan kota Singkawang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di tengah pandemi ini, para petani tetap semangat melakukan panen namun tidak lupa sesuai protokol Covid-19 yang sudah dianjurkan pemerintah,” cetusnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Florentinus juga mengatakan panen raya Provinsi Kalbar merupakan panen dari padi ladang dan padi sawah. Seperti di Desa SB Kolam, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas pada Maret lalu sudah panen seluas 20.366 Ha dan pada April seluas 6.357 Ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi pertanian tidak boleh berhenti dan terus berjalan karna pertanian apalagi saat keadaan pandemi ini menjadi ujung tombak pangan. Bersama petani Kalbar, kami akan terus tingkatkan produksi,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dikesempatan terpisah, Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan Kementan memperkirakan panen raya akan berlangsung April dengan luas panen sekitar 1,73 juta Ha. Karena itu pemerintah akan mengantisipasi jangan sampai harga gabah di tingkat petani jatuh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita pemerintah, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo supaya mengantisipasi dan melakukan stabilisasi harga jangan sampai harga gabah di bawah HPP atau mempertahankan harga sama dengan Maret, karena berdampak pada nilai tukar petani,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari hasil pemantauan tersebut diakui, memang terkonfirmasi terjadi panen raya di beberapa daerah. Ciri-ciri lain panen raya itu adalah harga gabah mulai turun. Pada Maret lalu harga gabah Rp 4.760/kg. Bahkan di beberapa kabupaten harga gabah petani sudah di bawah HPP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Karena itu pemerintah melakukan intervensi dan upaya untuk stabilisasi harga saat panen padi ini,” sebut Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan Permendag No. 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras. Permendag tersebut dikeluarkan pada 16 Maret dan berlaku mulai 19 Maret 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 24 Tahun 2020 sebagai kementerian teknis yang mengatur harga pangan. Berdasarkan aturan itu, HPP Gabah Kering Panen (HPP GKP) di tingkat petani naik menjadi Rp. 4.200/kg dan di penggilingan menjadi Rp. 4.250/kg. Sementara, HPP GKG (gabah kering giling) juga naik menjadi Rp. 5.250/kg di tingkat penggilingan dan Rp. 5.300/kg di gudang Perum Bulog. Harga beras di gudang Bulog juga naik menjadi Rp. 8.300/kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Salah satu solusi Kementan yakni sesuai pesan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah melalui Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi) melalui pendekatan KUR (Kredit Usaha Rakyat),” tukas Suwandi. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *