Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

21 April 2020

Dampak Corona, Kostratani Skanto ‘Bangkit’ Penuhi Kebutuhan Bawang Merah Papua

Dampak Corona, Kostratani Skanto ‘Bangkit’ Penuhi Kebutuhan Bawang Merah Papua
Foto : Panen Bawang Merah oleh Para Petani di Kampung Arsopura Distrik Skanto, Papua.
21 April 2020

Dampak Corona, Kostratani Skanto ‘Bangkit’ Penuhi Kebutuhan Bawang Merah Papua

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi Garda terdepan dalam situasi Pandemi Corona untuk mampu menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Pertanian tidak boleh berhenti dan terus berproduksi, Hal ini dipantau langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari ruang rapat Agriculture War Room (AWR) pada acara Kementan menyapa seluruh petani di kabupaten yang sedang melakukan panen raya, Selasa (14/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada acara tersebut, SYL ingin membuktikan bahwa saat ini benar-benar panen terjadi di berbagai daerah dan langsung laporan dari para Bupati Kepala Daerah, sehingga luasan panen benar-benar angka rill dan bukan hanya angka-angka di atas kertas saja, lanjutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Papua ‘memilih rela’ melewatkan acara Kementan menyapa seluruh petani yang sedang melakukan panen raya, lantaran Kelompok tani (poktan) Arpat Jaya dan Poktan Subur Tani, Kampung Arsopura Distrik Skanto, Kabupaten Keroom, Provinsi Papua sedang panen bawang merah di tengah mewabahnya Corona. Adapun varietas bawang merah yang ditanam adalah Bima Kuning Gombong dan Varietas Probolinggo dengan produktivitas 10 ton/ha, pekan lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kedua poktan tampak sangat bersemangat melakukan panen demi meraih harga jual bawang di tingkat petani mencapai Rp. 55.000,-/kg, dan ini sudah berlangsung selama tiga hari,“ jelas Tri Parjono, selaku Penyuluh Pertanian yang melakukan pendampingan dan pengawalan pada poktan tersebut yang dilaporkan melalui telepon seluler kepada Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Masa pandemi virus corona berpengaruh meningkatkan permintaan bawang merah di Papua. Hal ini ikut mendongkrak harga bawang di tingkat petani dari Rp. 20.000 – Rp. 25.000/kg melonjak jadi Rp. 55.000/kg. “Dampak Corona menyebabkan pasokan bawang merah dari Surabaya – Jawa Timur terkendala bahkan terhenti, mau tidak mau Papua harus menyediakan sendiri komoditas tersebut,” tambah Tri Parjono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keerom adalah salah satu kabupaten yang mampu mensuplai 40% kebutuhan bawang merah untuk 5 kabupaten lainnya yaitu, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmo, dan Mambramo Raya. Tahun 2020, Keerom telah menanam bawang merah seluas 16 ha dari target tanam seluas 60 ha. Khusus wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (WK BPP) atau biasa dikenal dengan Kostratani Skanto seluas 22,2 ha dan WKBB Arso seluas 18,8 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai Penyuluh, di saat wabah Corona merajalela, Tri Parjono selalu mengikuti dan menerapkan instruksi Menteri Pertanian SYL untuk terus menggerakkan sektor pertanian dan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi untuk tetap bekerja produktif di lahan dengan melakukan disiplin diri dan secara bersama dengan asas gotong royong dan solidaritas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu, Tri Parjono bersama kelompok tani binaannya terus melakukan aktivitas usahataninya. Tentunya dengan memperhatikan protokoler penanggulangan wabah Corona seperti menjaga jarak sosial, tidak berkerumun, sering mencuci tangan dan sering berjemur di alam terbuka.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tri Parjono mengajak kelompoknya untuk tetap menjaga kesehatan dan bersyukur kepada Tuhan karena di balik wabah Corona, ternyata kelompok taninya dapat meraup keuntungan yang tidak dibayangkan sebelumnya, jelas Tri Parjono mengakhiri hubungannya melalui telepon seluler. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *