Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

13 March 2019

Di Makassar, Mentan Amran Lepas Ekspor Pertanian Sulawesi Selatan Senilai Rp 800 Miliar

Di Makassar, Mentan Amran Lepas Ekspor Pertanian Sulawesi Selatan Senilai Rp 800 Miliar
13 March 2019

Di Makassar, Mentan Amran Lepas Ekspor Pertanian Sulawesi Selatan Senilai Rp 800 Miliar

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mendorong ekspor komoditas pertanian Indonesia, sekaligus meluncurkan inovasi berbasis aplikasi, yakni I-MACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports) atau Peta Komoditas Ekspor Pertanian Indonesia di Kawasan Industri Makassar, hari ini, Rabu (13/3).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Perlu kita sampaikan ke Publik, tahun 2019 total ekspor Sulawesi Selatan sampai dengan hari ini Rp 800 miliar lebih. Kemudian untuk Indonesia, di tahun 2013, total ekspor sebanyak 33 juta ton. Pada 2018, kita naik, ekspor menjadi 42 juta ton. Bayangkan ekspor naik 10 juta ton dalam waktu 4 tahun. Jangan yang 30 ribu ton itu yang dibahas terus 3 minggu.Tolong bahas 7 bulan terakhir, ekspor kita naik 10 juta ton,” demikian ditegaskan Mentan Amran saat pelepasan ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Hamidin dan juga dihadiri 14 bupati dan walikota lingkup Provinsi Sulawesi Selatan serta Kepala Dinas Pertanian se Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun total ekspor dari Sulsel 2019 saat ini 6.485 ton, komoditasnya terdiri dari buah pisang ke Malaysia, buah manggis ke China, buah markisa ke Singapura, Vanilli Kering ke Turki, sarang burung walet ke China, kacang mede ke Thailand, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, Australia, Kanada dan Malaysia. Kemudian, kulit ari mente, minyak kulit mente ke Korea Selatan, kakao biji ke Malaysia, kakao pasta ke Malaysia, lada biji ke Vietnam dan Malaysia, ampas sawit ke China, cengkeh ke Malaysia, cincau hitam ke Thailand, kacang hijau ke China, dedak gandum dan gandum pellet ke China, porang ke China dan rumput laut ke China, Korea Selatan, serta Vietnam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran menekankan capaian ekspor pertanian ini merupakan prestasi yang membanggakan Indonesia. Angka ekspor semua komoditas pada sektor pertanian mengalami kenaikan. Terhitung sejak 2014 hingga 2018 terjadi kenaikan ekspor nasional sebesar 29 persen, nilainya mencapai Rp 500 triliun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini adalah penopang ekonomi Indonesia. Ada dua hal yang menopang ekonomi Indonesia untuk bangkit yaitu ekspor dan investasi, dan hari ini kita dongkrak ekspor,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan Amran pun menegaskan ekspor komoditas pertanian di Era Pemerintahan Jokowi-JK saat ini sudah langsung ke negara tujuan, sehingga tidak lagi transit. Dulu, transit ke Lampung, kemudian Thailand dan baru sampai ke India.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami baru pulang dari Vietnam, Hanoi, kami minta semua direct, yaitu dari Indonesia ke Eropa. Kemudian manggis juga, dulu transit ke Singapore dan Malaysia. Tapi berkat kerja keras kita semua, kini langsung dari Indonesia ke Hongkong,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hasilnya, ekspor manggis terjadi kenaikan ratusan persen. Keuntunganya dinikmati petani kita. Dulu added value nya dinikmati negara lain, sekarang dinikmati petani kita,” pinta Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait dengan pengembangan komoditas ekspor di Sulawesi Selatan, Amran mengungkapkan Kementan bersama Provinsi Sulawesi Selatan akan menjadi Luwu Raya (Kabupaten Luwu, Palopo, Luwu Timur dan Luwu Utara) dan Enrekang menjadi lumbung lada yang akan menyuplai kebutuhan dunia, tidak hanya Indonesia. Adapun komoditas unggulan ekspor Sulawesi Selatan lainnya yakni kakao, pisang, kelapa, dan jambu mente. Tetapi ke depan, yang dieksor merupakan barang jadi atau olahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ada juga talas yang akan diekspor ke Jepang. Kemudian ada ayam dan telur yang sudah tembus Jepang. Ini pertama dalam sejarah Indonesia. Nah, dengan Pak Gubernur Sulawesi Selatan yang hubungannya dengan Jepang bagus, aku yakin akses ekspor semakin baik. Target ekspor tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peta Komoditas Ekspor
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan Amran menuturkan aplikasi Peta Komoditas Ekspor Pertanian Indonesia merupakan aplikasi berisi informasi kegiatan ekspor komoditas pertanian di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian seluruh Indonesia. Tujuan dari aplikasi ini agar dapat digunakan Pemerintah Propinsi dalam pembangunan pertanian serta mendorong pertumbuhan komoditas pertanian berorientasi ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan informasi dari I-MACE selain dapat dijadikan landasan kebijakan pembangunan pertanian di tiap provinsi, khususnya di sentra-sentra komoditas ekspor, diharapkan juga dapat digunakan untuk mengkaji potensi ekspor dan menyediakan pelaku usaha serta regulasi yang berpihak pada pengembangan agribisnis setempat,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan demikian, Amran menyebutkan dengan aplikasi ini, pemerintah propinsi dapat melihat potensi ekspor di propinsinya dan akan termotivasi untuk mencari jalan agar komoditas di propinsinya bisa tembus pasar ekspor. Misalnya saja seperti sarang burung walet (sbw), berdasarkan data Karantina Makassar di tahun 2018 ada 80.971 ton (sbw) yang keluar dari Sulawesi Selatan ke beberapa propinsi yang sebenarnya itu menjadi bahan baku komoditas ekspor di propinsi lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nah, ini kesempatan bagi pemerintah propinsi Sulawesi Selatan untuk mencari terobosan agar ekspor sarang burung walet dapat keluar langsung dari Makassar, tentu ini akan mengungkit pendapatan daerah bukan,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, menyebutkan frekuensi aktivitas ekspor di tahun 2018 yang tercatat di Karantina Makassar sebanyak 3.206 kali penerbitan Phitosanitary Certificate dengan volume 412.924 Ton. Pada trimester pertama di tahun 2019 frekuensi ekspor telah mencapai 474 kali sebesar 138.737 Ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Baru 3 bulan tapi sudah mencapai 30% dari total volume ekspor di tahun 2018, sangat berpotensi untuk bisa menargetkan peningkatan 200 persen,” kata Ali Jamil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang ingin menjadi eksportir, produsen produk pertanian namun tidak memiliki pasar, atau pihak yang membutuhkan bimbingan untuk memenuhi persyaratan teknis negara tujuan, Kementan melalui Barantan akan selalu siap mendampingi dan memfasilitasinya melalui program AgroGemilang,” tandasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan ekspor kali ini merupakan ekspor yang kedua dalam dua bulan terakhir. Karenanya, patut berbangga karena dalam empat tahun terakhir Indonesia tidak lagi menjadi negara pengimpor tapi negara pengekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ekspor Sulawesi Selatan meningkat 18 persen. Salah satu pemicu meningkatnya ekspor kita adalah dengan kebijakan bapak presiden Jokowi yang menjadi mimpi masyarakat Sulawesi Selatan dan timur untuk mengekspor langsung produknya,” ujar Nurdin.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nurdin menyebutkan dua bulan terakhir, atas restu Presiden Jokowi, Pelabuhan Soekarno Hatta khususnya new Ford, sekarang sudah bisa ekspor langsung ke Eropa, Amerika dan Asia Timur. Dampaknya ekspor kita terus mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kenapa? alasannya sangat jelas yaitu selama ini ekspor kita ke Jepang saja membutuhkan waktu 36 hari, sekarang adanya ekspor langsung yaitu Direct Call ini sekarang sudah bisa 16 hari,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dan saya kira kita patut berterima kasih kepada Bapak Presiden bahwa mimpi masyarakat di Timur ini bisa terwujud hari ini. Dan saya kira tidak serta-merta, direct recall ini pastilah ada orang kuat dari Sulsel yang membisiki presiden,” pintanya. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *