Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

07 May 2020

Di Triwulan I, PDB Pertanian Mengalami Kenaikan

Di Triwulan I, PDB Pertanian Mengalami Kenaikan
07 May 2020

Di Triwulan I, PDB Pertanian Mengalami Kenaikan

Pilarpertanian - Sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan PDB pada triwulan I 2020 sebesar 0,02 persen. Bahkan, pertanian juga memiliki kontribusi terbesar ketiga dalam struktur PDB Indonesia dengan porsi sebesar 12,84 persen per Q1 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, kenaikan ini diprediksi berlanjut hingga tahun depan, mengingat panen raya terus berlangsung di sejumlah daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi kita harus optimistis,” singat Kuntoro, Kamis, 7 Mei 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski demikian, kata Kuntoro, pertumbuhan bulan ini terjadi pelambatan karena terjadi pergeseran di musim panen raya yang biasanya jatuh pada bulan Maret seperti pada tahun 2019 lalu. Pelambatan tersebut dari Q1 2019 yoy yang hanya tumbuh 1,82 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nah tahun ini panen raya malah terjadi pada April 2020. Kita berharap dampak panen raya kelihatan di Q2 dan bisa memberikan kontribusi yang positif,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kuntoro menjelaskan, subsektor yang mengalami pelambatan antara lain subsektor tanaman hortikultura yang melambat sebesar 2,55 persen. Kemudian pada sektor peternakan hanya tumbuh sebesar 2,86 persen. Peternakan melambat dari Q1 2019 yang hanya 7,96 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian telah mengembangkan strategi sistem logistik nasional dalam menyederhanakan rantai pasok dan intervensi distribusi. Kementan juga terus berupaya melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjaga ketersediaan dan distribusi pangan, khususnya pada 11 komoditas bahan pokok.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan mengatakan, salah satu upaya yaitu dengan mengalihkan komoditas dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit. Untuk saat ini, setidaknya ada 28 provinsi dalam kondisi terkendali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ketersediaan pangan nasional hingga Juni 2020 yang diperkirakan surplus beras 6,4 juta ton, Jagung 1,01 juta ton, bawang merah surplus 330.384 ton, gula pasir 1,07 juta ton, dan minyak goreng surplus 5,7 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk komoditas beras, stok beras akhir Maret 2020 sebanyak 3,45 juta ton. Rinciannya di Bulog 1,4 jt ton, di penggilingan 1,2 jt ton, di pedagang 754.000 ton, dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) 2.939 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jumlah ini pun belum termasuk stok di masyarakat lainnya seperti di rumah tangga dan hotel, restoran, dan kafe (Horeka),” tutup SyahruI.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *