Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 March 2017

Dirjen PKH : Indonesia Wajib Berkontribusi Dalam Pengendalian AMR

Dirjen PKH : Indonesia Wajib Berkontribusi Dalam Pengendalian AMR
17 March 2017

Dirjen PKH : Indonesia Wajib Berkontribusi Dalam Pengendalian AMR

Pilarpertanian - Resistensi Antimikroba (AMR) dikenal sebagai salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia di dunia. Guna mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Pertanian telah menyusun rencana aksi untuk pengendalian ancaman Resistensi Antimikroba tanpa mengenal batas-batas dan geografi yang akan berdampak pada masyarakat kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan. Hal ini terungkap dalam Seminar One Health dengan tema “Kolaborasi Pemangku Kepentingan One Health – Aksi Terhadap Resistensi Antimikroba” kemarin, di Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam acara tersebut, dihadiri pula Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PHK), I Ketut Diarmita dan Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Asia-Pasifik, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), Ms. Kundhavi Kadiresan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada sambutannya, Dirjen PKH, I Ketut Diarmita menjelaskan ancaman Resistensi Antimikroba harus dipandang sebagai ancaman serius bagi keberlangsungan ketahanan pangan, khususnya bagi pembangunan di sektor peternakan dan pertanian. Sebab, pertumbuhan populasi dunia, globalisasi dan degradasi lingkungan yang sangat cepat, ancaman-ancaman terhadap kesehatan manusia menjadi semakin kompleks dan tidak dapat dipecahkan oleh hanya satu sektor saja.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ancaman-ancaman lain terhadap masyarakat global seperti perubahan iklim, dan kerawanan pangan dan gizi semakin menambah ancaman-ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita,” jelas Ketut.. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, untuk mengendalikan ancaman AMR, diperlukan Konsep One Health. Konsep ini memastikan seluruh pemangku kepentingan dilibatkan dalam menyelesaikan masalah secara menyeluruh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“AMR dapat ditangani secara sangat efektif melalui pendekatan One Health. Penggunaan antibiotik secara tidak hati-hati baik pada kesehatan manusia maupun agrikultur hanya dapat dikurangi melalui tindakan yang dilakukan bersama-sama secara kolaboratif oleh seluruh sektor terkait: kesehatan manusia, hewan, ikan termasuk juga budidaya air, dan ekosistem serta kesehatan lingkungan,” ujar Ketut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait hal ini, Ketut menegaskan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, tentu harus dapat berkontribusi dalam pengendalian AMR. Kementan sedang memfinalisasikan dokumen Rencana Aksi Nasional Indonesia yang merupakan hasil pemikiran dan konsep bersama dari berbagai sektor yang sejalan dengan 5 tujuan strategi global.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertama, meningkatkan pemahaman, kepedulian dan kesadaran terkait resistensi antimikroba. Kedua, memperkuat pengetahuan dan basis data (evidence) melalui surveillans dan penelitian. Ketiga, melakukan upaya pencegahan infeksi yang efektif melalui penerapan higiene, sanitasi, dan biosecurity. Keempat, mengoptimalkan penggunaan antimikroba. dan kelima, mengembangkan investasi yang berkelanjutan berbasis ketersediaan sumber daya lokal dalam penemuan obat-obatan baru, alat diagnostik, vaksin dan intervensi lainnya dalam upaya pengobatan,” ungkap Ketut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita berharap sebelum Bulan Mei tahun ini kita dapat merampungkan dokumen Rencana Aksi Nasional yang nantinya akan disampaikan pada Pertemuan Kesehatan Dunia,” pintanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Asia-Pasifik, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), Ms. Kundhavi Kadiresan mengucapkan FAO sepenuhnya berkomitmen pada pendekatan One Health. Saat ini FAO sedang mengembangkan inisiatif One Health di tingkat regional; memperluas cakupan penanganannya menjadi tidak hanya pada penyakit zoonosis endemik dan emerging, AMR dan isu keamanan makanan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tapi juga mencoba menemukan cara-cara terbaik untuk mengatasi keterkaitan antara hewan, tumbuhan, dan lingkungan dengan kesehatan dan kesejahteraan manusia, serta perdagangan,” sebutnya.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *