Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

19 November 2021

Disambut Hujan Deras, Mentan SYL Dorong Wonosobo Memberikan Kemajuan Pertanian dan Kesejahteraan Petani

Disambut Hujan Deras, Mentan SYL Dorong Wonosobo Memberikan Kemajuan Pertanian dan Kesejahteraan Petani
Foto : Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Bersama Rombongan Eselon I dan Bupati Wonosobo Mengunjungi Desa Lamuk, Kecamatan Kalijajar, Wonosobo, Jawa Tengah.
19 November 2021

Disambut Hujan Deras, Mentan SYL Dorong Wonosobo Memberikan Kemajuan Pertanian dan Kesejahteraan Petani

Pilarpertanian - Usai mengunjungi Food Estate berlokasi di Temanggung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin bersama rombongan Eselon I dan Bupati Wonosobo mengunjungi Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, Kamis (18/11). Di bawah hujan deras, Mentan SYL menyatakan bahwa dirinya menginginkan dua kabupaten di Pulau Jawa, yakni Temanggung dan Wonosobo mampu menjadi penggerak perekonomian bangsa.

Melihat perkembangannya, dirinya mendorong agar luasan food estate diperluas lagi hamparannya. Apalagi, kawasan tersebut memiliki potensi yang cukup besar karena berada di dataran tinggi lereng Gunung Sumbing.

Pengembangan Food Estate di wilayah Temanggung – Wonosobo ini memiliki total nilai pengajuan KUR sebanyak Rp 7 miliar dengan menyerap 1.840 orang. Khusus Wonosobo, total pengembangan seluas 330 hektare dengan menyerap 1.051 orang dengan pengajuan KUR Rp 2,2 miliar.

“Seperti arahan bapak Presiden, yang pertama itu jelas kelembagaannya, kedua, jelas marketnya, yang ketiga manajemen pengairannya bagus, kemudian menggunakan sistem modern dan yang ke empat tentu mekanisasi-mekanisasi yang kita terapkan,” katanya.

Mentan berharap program tersebut bisa memenuhi kebutuhan, meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong peningkatan nilai tambah. Apalagi produk pertanian Indonesia memiliki peminat yang cukup banyak di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan, Wonosobo sendiri mengembangkan sejumlah komoditas hortikultura seperti bawang putih, kentang, bawang merah dan cabai. Sepertinya model close loop Food Estate Temanggung, petani tak perlu khawatir ke mana menjual hasil panen.

“Hasil panen sudah ada off takernya. Kita juga mengundang off taker lain untuk bisa menyerap langsung, kontrak langsung dengan petani – petani yang sudah menjadi bagian dari kawasan food estate yang di sekitar sini,” terangnya.

Model seperti ini, kata Prihasto, diharapkan bisa menjadi contoh pengembangan pertanian yang dapat ditiru wilayah lain.

“Dari persiapan ini kita berharap sektor pertanian tumbuh secara cepat. Jika ini berhasil akan menjadi contoh bagi kabupaten lain yang ada di seluruh Indonesia,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan bahwa petani sangat antusias dengan program ini.

“Saya lihat animo masyarakat luar biasa. Sudah lebih dari 300 hektare yang terlibat dalam kegiatan ini. Saya yakin lama – kelamaan akan lebih luas lagi,” terang Afif.

Hal ini, lanjut Afif, karena food estate hadir memberikan harapan bagi masyarakat Wonosobo. Pasalnya, harga dijamin, pasar dijamin bahkan permodalan dijamin perbankan dengan adanya KUR.

Kawasan food estate Wonosobo mengembangkan kawasan cabai seluas 15 hektare, cabai (benih) 1 hektare, bawang putih (benih) 308 hektare, bawang merah (benih) 1 hektare dan kentang seluas 5 hektare. Dalam kunjungan kali ini, petani menggelar mini pameran yang menunjukkan hasil pertanian unggulan Wonosobo.(PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *