Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

09 January 2017

Dukungan Litbang Pertanian, Meningkatkan Produksi Komoditas Pangan 2017

Dukungan Litbang Pertanian, Meningkatkan Produksi Komoditas Pangan 2017
09 January 2017

Dukungan Litbang Pertanian, Meningkatkan Produksi Komoditas Pangan 2017

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kemajuan dalam berbagai sektor pembangunan sangat ditetukan oleh teknologi dan sumber daya manusianya (SDM). Di sektor pertanian, pemerintah dalam tahun 2017 akan fokus meningkatkan produksi tujuh komoditas pangan yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, gula dan daging sapi. 

Dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, produksi padi dan jagung meningkat sangat signifikan, sehingga tahun 2016, Indonesia  tidak lagi impor beras. Impor jagung  juga berkurang hingga 66 persen. 

Namun, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi, bahkan lebih intensif lagi melalui upaya khusus (Upsus).  Tidak hanya Upsus Pajale (Padi, jagung dan kedelai), tapi akan ditambah dengan komoditas pangan lainnya yaitu bawang merah, cabai, gula dan daging sapi. 

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Litbangtan), siap mendukung Upsus peningkatan produksi pangan tersebut. Lembaga riset di bawah Kementerian Pertanian ini, telah menyiapkan beberapa varietas unggul baru, teknologi budidaya dan berbagai inovasi teknologi pertanian untuk mengatasi kendala iklim di lapangan. 

Kepala Badan  Litbangtan,   Dr. Muhammad Syakir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Pertanian, di Jakarta, Rabu (4/1/2017)  telah memaparkan program, teknologi dan inovasi pertanian mendukung peningkatan produksi tujuh komoditas pangan berkelanjutan. 

MENINGKATKAN PRODUKSI PADI :

Menyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar  yaitu BS : 15 ton; FS : 66 ton; SS : 203 ton ; ES : 661 ton untuk mendukung sistem logistik benih nasional,  termasuk di lahan sub optimal. 

Badan Litbangtan akan menerapkan teknologi terpadu (PTT) di lahan sub optimal dan tadah hujan antara lain : 1) Teknologi Jarwo Super  (TA 2017 Litbang bekerjasama dengan Ditjen Tanaman Pangan akan  memiplementasikan demfarm di 10 propinsi, seluas 1000 ha).

2) Pengembagan Teknologi Larigo Super (Larikan Padi Gogo Super untuk Lahan kering ), 3) Penyediaan dan pengembangan Alat Pascapanen dan Alsintan  ( Jarwo Transplanter, Combine Harvester, Mico Combine Harvester, Multicrops Combine Harvester, Traktor Speklok, dll),   

Lembaga ini  juga menyediakan Varietas Amphibi (untuk sawah dan lahan kering) yaitu varietas  Situbagendit (toleran kekeringan, tahan blast, potensi 6,5 ton/ha), Inpari 38 tadah hujan (toleran kekeringan, tahan blast, potensi 8,16 t/ha), Inpari 39 (tadah hujan, toleran kekeringan, tahan blast, potensi 8,48 t/ha).

Ada varietas Inpari 41 (tadah hujan, tahan blast, potensi 7,83 t/ha), Inpago 8,(toleran kering tahan blast, tol aluminium, potensi 8,1 t/ha), Inpago 9, (tahan blast, toleran kekeringan, aluminium potensi 8,4 t/ha), Inpago 10, (toleran kekeringan dan aluminium, tahan blast potensi 7,3 t/ha) serta pendampingan Upsus di 31 provinsi. 

MENINGKATKAN PRODUKSI JAGUNG

Menyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar Komposit dan Hibrida: BS: 7 ton; FS: 14 ton; SS: 2 ton;  dan benih sebar atau ES: 277 ton untuk mendukung pengembangan jagung 3 juta Ha tahun 2017.

Ada 2 varietas unggul yaitu varietas jagung  hibrida  (toleran naungan, genjah umur < 100 hari dan potensi hasil 12 t/ha) dan  jagung komposit merah tahan bulai, 8-9 t/ha seperti jagung Nasa 29 (Nama diberikan oleh Presiden RI saat HPS di Boyolali bulan Oktober 2016) yaitu  jagung prolitik tongkol 2 berpotensi meningkatkan produktivitas 100 persen. 

Sementara itu, akan  dikembagkan teknologi budidaya, pascapanen dan alsintan (Combine Harvester, Multicrops Combine Harvester, Rota Tanam, dll) dan inovasi teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi Jagung, hilirisasi dan diseminasi

MENINGKATKAN PRODUKSI KEDELAI

Menyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar (170 Ton): BS: 16,25 ton, FS: 30 ton, SS: 36 ton; ES: 147 ton. Bersamaan dengan penyediaan teknologi budidaya, pascapanen, dan alsintan (Combine Harvester, Seed drill, rota tanam, dll). Pengembangan inovasi teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi kedelai, hilirisasi dan diseminasi

Penyediaan Varietas Unggul Kedelai di lahan sub optimal yaitu Anjasmoro (tahan pecak polong, lahan pasang surut, potensi 2,3 t/ha, umur 87 hari), Deja 1 dan deja 2 (toleran genangan, potensi 2,6-2,87 t/ha, umur 79 hari), Dering 1 (adaptif lahan kering, potensi 2 t/ha, umur 81 hari).

Varietas Dena 1 (adaptif naungan, potensi 1,5-2,9 t/ha, biji sedang, umur 78 hari), Dena 2 (adaptif naungan, potensi 2,3 t/ha, biji sedang, umur 71-84 hari), Demas (adaptif lahan masam, potensi 2,51 t/ha, umur 84 hari, biji sedang) dan Varietas Tanggamus (adaptif lahan masam, potensi 1,22 t/ha, umur 88 hari) serta pendampingan UPSUS di 14 Propinsi. 

MENINGKATKAN PRODUKSI BAWANG MERAH

Penyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar dalam bentuk Umbi dan TSS (16,7 Ton). Teknologi perbenihan, budidaya, dan pascapanen (Instore Dryer, Cold Storage, dll)

Varietas Unggul Baru yang disiapkan adalah VUB off season yaitu Trisula (potensi 21,21 t/ha, adaptif musim hujan), Sembrani (potensi 24,4 t/ha, adaptif musim hujan, dataran rendah dan tinggi), Pancasona (potensi 23,7 t/ha, adaptif musim hujan, dataran rendah dan tinggi) dan Bima (18 t/ha, adaptif musim hujan, dataran rendah dan tinggi). 

Hal ini didukung oleh pengembangan teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi bawang merah, hilirisasi, dan  diseminasi  serta Gelar Teknologi Pengawalan UPSUS bawang merah (7 Propinsi)

MENINGKATKAN PRODUKSI CABAI

Penyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar  sebanyak 66 Kg.  Pengembangan VUB off season yaitu  varietas  Kencana (potensi 18,4 t/ha, tahan genangan). Kegiatan ini didukung oleh pengembangan  inovasi teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi cabai, hilirisasi, diseminasi dan Gelar Teknologi Pengawalan UPSUS cabai (7 Propinsi) 

MENINKATKAN PRODUKSI GULA

Badan Litbangtan akan menyediakan benih  unggul  yaitu Varietas Unggul Tebu lahan kering dengan bulan hujan pendek, rendemen tinggi, dan tahan kering seperti varietas Cening (potensi 90 t/ha dan rendemen 11-12%), PS 881 (pasuruan, potensi 95 t/ha  dan rendemen 10-12 %) dan PA 028 (RNI- Cirebon, potensi 80 t/ha dan rendemen 12-13%) 

Sedangkan teknologi budidaya akan dikembangkan juring ganda, teknologi pemupukan spesifik lokasi berbasis tipe tanah, teknologi rawat ratoon dan teknologi mekanisasi (alat kepras-pedot oyot-bumbun) dan pengawalan UPSUS swasembada gula.

PENYEDIAAN BIBIT SAPI UNGGUL

Badan Litbangtan akan menyediakan galur unggul sapi dan  varietas  tanaman pakan ternak tahan lahan salin (garam), lahan masam & tahan naungan.  Pengembangan  teknologi pemuliaan, pakan, reproduksi, veteriner & pascapanen.

Akan dilakukan pendampingan teknologi SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting), melakukan tes kit kebuntingan sapi mendukung SIWAB dan rekomendasi kebijakan peternakan dan veteriner. (RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *