Pilarpertanian - Pilar – Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa swasembada bawang putih ditargetkan pada tahun 2021. Salah satu penyangga utama bawang putih nasional adalah Sembalun Lombok Timur yang sekaligus menjadi penghasil utama varietas Sangga Sembalun di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tidak terasa, tepatnya tanggal 25 Agustus 2018, 3 bulan lalu, Sembalun Lombok Timur terkena dampak Gempa Bumi dan puncak gempa terjadi pada 5 September 2018. Tentunya memberikan dampak bagi petani bawang putih di Sembalun yang selama ini kita kenal sebagai petani yang gigih dalam mewujudkan swasembada bawang putih 2021.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Badaruddin, Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur mengatakan bahwa potensi bawang putih di Sembalun mencapai 5.000 Ha. Luas tanam selama setahun mencapai 2.000 Ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketersediaan benih kami pasok dari Sembalun sekaligus membantu para penangkar untuk memasarkan benihnya pasca gempa. “Saat ini petani kembali bergairah dan semangat turun menjaga pertanaman di lapangan karena kondisi sudah normal seperti biasa”, ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anhar, Ketua kelompok tani Sembalun Bumbung Hijau, mengatakan bahwa saat ini kelompok tani binaannya mengelola 50 Ha dan terkelola dengan baik pasca gempa bahkan anggota kelompok kami semakin giat dan semangat”, ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal senada di tambahkan oleh Aziz, ketua kelompok Sembalun Horti 441 sekaligus menjadi penggerak pengembangan bawang putih di Sembalun. Ia mengatakan petani bawang putih pasca gempa sangat antusias, hal ini terlihat dari kondisi ladang yang semakin ramai sejak shubuh sampai siang hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini terjadi karena petani sadar bahwa pasca gempa menjadi penyemangat untuk bangkit kembali memelihara ladang. Saat ini kelompok binaan kami baru saja panen pada luasan 50 ha, dengan varietas Sangga Sembalun dengan rata rata produktivitas 15-18 ton/ha, varietas Lumbuh Putih dengan produktivitas rata rata 20-25 ton/ha”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Royal, Ketua kelompok Pegasingan Hijau, Sembalun sekaligus penggiat pemuda pariwisata di Sembalun mengatakan bahwa saat ini kelompoknya menyiapkan wajib tanam dengan importir seluas 80 Ha. “Sementara lahan sudah kami siapkan sambil menunggu hujan datang. Anggota kelompok kami siap mengawal dan mendampingi pertanaman di lapangan”, ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mulyadi, kepala UPT Penyuluh Pertanian Sembalun mengatakan bahwa petugas dan pendamping penyuluh lapangan siap mendampingi pengembangan hortikultura khusus nya kawasan bawang merah, bawang putih dan aneka cabai di lapangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Aktivitas penyuluh siap mengawal Sembalun lotim sebagai penyangga bawang putih nasional menuju swasembada 2021.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada saat kunjungan lapang sekaligus melakukan evaluasi kegiatan 2018 di Lombok Timur, Agung Sunusi Kasubdit Bawang Merah Ditjen Hortikultura mengatakan bahwa alokasi pengembangan bawang putih tahun 2018 di Sembalun seluas 1.642 Ha, ditambah kegiatan wajib tanam sebanyak 13 importir dengan target tanam seluas 1.612 Ha, aneka cabai 250 Ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kondisi lapangan ada yang tanam maupun panen. Kami harapkan Sembalun tetap menjadi primadona dan penyangga bawang putih menuju swasembada 2021, ungkapnya.(RS)