Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

24 April 2019

Genjot Optimalisasi Lahan Rawa Menjadi Lahan Pertanian Produktif

Genjot Optimalisasi Lahan Rawa Menjadi Lahan Pertanian Produktif
24 April 2019

Genjot Optimalisasi Lahan Rawa Menjadi Lahan Pertanian Produktif

Pilarpertanian - Foto. Dirjen PSP Sarwo Edhy (nomor 2 dari kanan) memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan Serasi di Banyuasin Sumatera Selatan.Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) tahun 2019 akan melakukan optimalisasi lahan rawa menjadi lahan produktif seluas 500 ribu hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Optimalisasi lahan rawa ini dilakukan melalui Program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) di tiga provinsi yaitu di Sumatera Selatan seluas 250 ribu ha, Kalimantan Selatan 200 ribu ha dan Sulawesi Selatan 50 ha”, kata Dirjen PSP Sarwo Edhy ketika ditemui di ruang kerjanya, Kantor Kementan Jakarta, Selasa Sore (23/4/2019)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sarwo Edhy menjelaskan, untuk melakukan optimalisasi lahan rawa akan dibangun tata kelola air, sehingga Indek Pertanaman (IP) di lahan tersebut dapat ditingkatkan dari IP1 (satu kali tanam setahun) menjadi IP2 (dua kali tanam) dan IP2 menjadi IP3.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain meningkatkan IP, kita juga akan tingkatkan produktivitasnya. Yang semula petani menggunakan varietas lokal, dengan produktivitas 3,5 ton/ha. Sekarang mereka kita bantu dengan varietas padi unggul seperti Impara dan paket-paket teknologi. “Alhamdulillah dari hasil pilot projek dan Denfarm yang dilakukan di beberapa lokasi di Sumatera Selatan dan Kalimatan Selatan produktivitas meningkat 6 ton/ha”, ungkap Sarwo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berdasarkan pengalaman dan hasil Demplot dan Denfarm tersebut, kita yakin program Serasi ini akan berkontribusi terhadap peningkatan produksi beras nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani”, imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mengatasi beberapa kendala dalam melaksanakan program Serasi ini seperti kelangkaan tenaga kerja dan menjaga aspek lingkungan, pemerintah kata Sarwo memberikan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), mulai dari alat berat (excavator) untuk membangun tanggul dan jaringan irigasi, alsintan pra-panen dan pasca panen serta menyediakan penyuluh dan tenaga pendamping, sehingga program Serasi ini bisa mencapai target dan menjaga lingkungan serta mempertahankan kearifan lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, kita mengharapkan, mekanisasi pertanian dengan menggunakan alsintan akan menarik minat generasi muda, generasi milenial untuk mau terjun mengelola usaha pertanian. Mereka bisa masuk mengelola alsintan melalui UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan), mengelola pasca panen dan pemasaran. “Sehingga program Serasi ini dapat menciptakan regenerasi petani dan mengurangi urbanisasi”, tandas Sarwo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Sarwo Edhy, program Serasi ini merupakan program besar, yang terus berlanjut karena Indonesia mempunyai potensi lahan rawa yang sangat luas yaitu sekitar 34,4 juta ha (lahan rawa pasang surut 23,05 juta ha dan rawa lebak 10,35 juta ha) dan potensi untuk pertanian 10,9 juta ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kita ini seperti membangunkan raksasa tidur. Tapi kalau program Serasi ini bisa dilakukan sungguh-sungguh oleh semua stake holders dengan semangat dan tekat mengabdi kepada bangsa dan negara. “Insya Allah persoalan ketersediaan pangan nasional ditengah semakin berkurangnya lahan baku sawah dan visi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045 dapat diwujudkan”, kata Sarwo Edhy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami bersama Satgas Serasi di Kementan terus memantau dan sering terjun ke lapangan untuk melihat perkembangan kegiatan Serasi di tiga provinsi tersebut, agar target program Serasi 500 ribu ha tahun ini dapat tercapai”, tegasnya.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *