Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

15 February 2019

Genome Editing Diyakini Mampu Hadapi Tantangan Pembangunan Berkelanjutan

Genome Editing Diyakini Mampu Hadapi Tantangan Pembangunan Berkelanjutan
15 February 2019

Genome Editing Diyakini Mampu Hadapi Tantangan Pembangunan Berkelanjutan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Genome Editing merupakan teknologi modern yang mulai banyak dimanfaatkan untuk menggantikan teknologi kloning tradisional. Di negara maju seperti Amerika Serikat, teknologi genome editing telah menghasilkan produk pangan seperti jamur yang tahan terhadap browning (kecokelatan) dan tanaman kakao yang tahan penyakit busuk polong.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang diwakili oleh Kepala BB Biogen, Mastur PHD, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Potensi Genome Editing Menjawab Tantangan Sustainable Development Goals di Ruang Seminar BB Biogen, Bogor, Kamis (14/2/2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mastur menjelaskan, Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) menganggap bahwa produk pangan yang diperoleh melalui teknologi Genome Editing dengan produk hasil pemuliaan tradisional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di Indonesia, penelitian dengan pemanfaatan teknologi Genome Editing sudah mulai dilakukan termasuk oleh BB Biogen. BB Biogen menerapkan Genome Editing tersebut pada tanaman padi, jeruk dan beberapa jenis tanaman lainnya,” kata Mastur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini, teknologi Genome Editing dianggap sangat prospektif untuk membantu meningkatan produktivitas melalui mutasi yang terarah hanya pada target saja, sehingga produknya tidak dapat dibedakan dengan produk hasil mutasi biasa yang selama ini tidak diregulasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun demikian, perlu dipertimbangkan keterkaitannya dengan PP no. 21/2005 mengenai produk rekayasa genetik. Selain itu, pengkajian terhadap keamanan hayati produk ini sangat perlu diperhatikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melalui FGD ini, kami harapkan peraturan pemanfaatan produk hasil genome editing SDN1 dan penanganan risiko di Indonesia dapat segera dipersiapkan,” ujar Mastur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
FGD tentang Potensi Genome Editing Menjawab Tantangan Sustainable Development Goals ini diikuti oleh Konsorsium Bioteknologi Indonesia, Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Puslit Biotek LIPI, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Croplife, dan Komisi Keamanan Hayati.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini adalah beberapa peneliti dari BB Biogen yang menjelaskan tentang perkembangan New Breeding Techniques (NBT), penelitian Genome Editing di Indonesia, dan peraturan tentang NBT dan keamanannya di dunia dan Indonesia.(OBN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *