Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

08 September 2020

Gubernur Kaltara Ingatkan Penyuluh Pertanian Tiru Sifat Rasulullah

Gubernur Kaltara Ingatkan Penyuluh Pertanian Tiru Sifat Rasulullah
Foto : Gubernur Kalimantan Utara, H. Irianto Lambrie Saat Membuka Rapat Kerja Dewan Pengurus Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPW Perhiptani) di Tarakan.
08 September 2020

Gubernur Kaltara Ingatkan Penyuluh Pertanian Tiru Sifat Rasulullah

Pilarpertanian - Penyuluh pertanian adalah orang-orang terpilih yang harus mampu menjalankan sifat-sifat Rasulullah SAW. Berperilaku sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan) mendukung pembangunan pertanian di seluruh Indonesia.

Peran tersebut mereka jalankan melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang diperkuat dengan pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.

“Penyuluh adalah orang terpilih, harus pandai komunikasi yang baik. Penyuluh harus menjalankan sifat-sifat utama Rasulullah yakni sidiq, amanah, fathonah dan tabligh,” kata Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) H Irianto Lambrie di Tarakan, belum lama ini, saat membuka Rapat Kerja Dewan Pengurus Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPW Perhiptani) tahun 2020.

Pada Raker yang berlangsung dengan mematuhi Protokol Kesehatan bertema Perhiptani Bergerak Menuju Kalimantan Utara Sejahtera dan Semakin Terdepan, Gubernur Irianto mengingatkan bahwa pertanian merupakan bagian kebudayaan manusia.

Bahkan dari kehidupan awal manusia, Nabi Adam, kata Irianto, pertanian muncul saat manusia mampu menjaga ketersediaan pangan. Kemudian muncul perubahan dalam sistem pertanian, yang disebut teknologi pertanian.

“Salah satu sistem pertanian tertua adalah berladang berpindah atau nomaden. Ini masih diterapkan oleh sejumlah suku di Indonesia, termasuk di Kalimantan,” katanya menurut keterangan tertulis dari Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) yang diterima Senin (7/9).

Terkait hal tersebut, kata Gubernur Kaltara, utamanya perkembangan pertanian, dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani, Perhiptani sebagai organisasi, harus melihat peran dan fungsi yang diembannya.

“Perhiptani bukan sekedar menjadi organisasi untuk ngumpul-ngumpul. Terpenting lagi, setiap orang yang terhimpun dalam Perhiptani harus mampu menjaga kekompakan dan akhirnya mampu memberi manfaat bagi banyak orang,” kata H Irianto Lambrie.

Di dalam Perhiptani, banyak penyuluh. Penyuluh adalah para orang terpilih. Untuk itu, penyuluh harus pandai berkomunikasi yang baik. Penyuluh harus menjalankan sifat utama Rasulullah SAW yakni sidiq (jujur), amanah (bisa dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan).

Penyuluh Pusat, Bambang Gatut Nugraha, di Kementerian Pertanian mengatakan bahwa harapan Gubernur Kaltara sejalan dengan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang menyadari betul peran dan manfaatnya bagi kemandirian petani untuk kemajuan pertanian di masa depan.

“Untuk menghadapi tugas yang berat, kemampuan para penyuluh harus terus ditingkatkan kompetensinya. Baik melalui pendidikan, pelatihan, sertifikasi dan lain sebagainya,” kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan bertemu petani dan penyuluh.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa kemampuan dan kompetensi penyuluh harus ditingkatkan, sehingga penyuluh dengan kemampuan biasa-biasa saja akan tergilas. “Karena itu, suka tidak suka, penyuluh harus menjadi orang yang luar biasa,” tegasnya.

Bagaimana caranya? “Dengan membuka diri pada pengetahuan, informasi dan teknologi yang mampu meningkatkan kemampuan diri dari penyuluh,” kata Dedi Nursyamsi. (LA/ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *