Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

28 April 2020

Hidupkan Pasar PLB Keerom untuk Gairahkan Ekonomi Petani

Hidupkan Pasar PLB Keerom untuk Gairahkan Ekonomi Petani
Foto : Lahan Pertanian di Kabupaten Keerom Yang Memiliki Peluang untuk Ekspor Pangan ke Negara Tetangga
28 April 2020

Hidupkan Pasar PLB Keerom untuk Gairahkan Ekonomi Petani

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kabupaten Keerom memiliki peluang ekspor komoditas pertanian ke Papua Nugini (PNG) karena lokasinya sangat strategis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyebut kawasan perbatasan terdepan seperti halnya Keerom lebih mudah mengekspor karena petani tinggal lempar tanpa harus tergantung pada sarana transportasi laut dan udara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Wilayah yang berada di perbatasan justru lebih mudah melakukan ekspor dan tidak memerlukan biaya transportasi yang banyak,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu menindak lanjuti kebijakan pemerintah pusat, setelah Presiden RI Joko Widodo menekan Peraturan Pemerintah (PP) No 34/2019 tentang Perdagangan Perbatasan. PP ini merupakan tindak lanjut dari ketentuan Pasal 56 ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam PP tersebut disebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di wilayah NKRI yang berbatasan langsung dengan negara lain dapat melakukan perdagangan perbatasan dengan penduduk negara lain yang bertempat tinggal di wilayah perbatasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ada lima distrik di Keerom berbatasan dengan PNG yakni Waris, Web, Towe, Yaffi dan Arso Timur dengan lima Pos Lintas Batas (PLB). Waris adalah distrik terkecil tapi berbatasan langsung dengan PNG, sehingga berpotensi mengekspor komoditas pertanian dengan cara tinggal lempar atau cukup berjalan kaki untuk ekspor ke PNG.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun syarat dokumen untuk WNI melakukan transaksi pembelian barang di luar daerah pabean dalam rangka perdagangan perbatasan ada dua tahap. Pertama, memiliki dokumen imigrasi ‘Pelintas Batas’ yang diterbitkan oleh kantor Imigrasi yang membawahi wilayah perbatasan. Kedua, memiliki dokumen pabean ‘Pelintas Batas’ yang diterbitkan kantor pabean yang mengawasi PLB.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Siti Nurjanah selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Papua menyatakan bahwa Pemkab Keerom telah diprogramkan kegiatan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) khususnya BPP Waris – terdekat dengan PNG – untuk pengembangan ubi jalar seluas 10 hektar, keladi 10 hektar, jagung 20 hektar, sayuran di pekarangan dua hektar, durian lima hektar dan kakao 20 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Keerom, Claudius Taime mengatakan pemerintah kabupaten menyadari lokasi strategis Distrik Waris yang berbatasan langsung dengan PNG, pembangunan dan pemberdayaan sektor menjadi perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
BPP Waris selaku KostraTani dipimpin Ferdinad Agustinus Tuo selaku koordinator didukung 11 orang penyuluh yang menyebar di delapan kampung. Sementara kelompok tani (Poktan) terbentuk sudah 16 Poktan dan enam Gapoktan dengan komoditas utama sagu, kakao, buah-buahan, jagung dan ternak meliputi ayam, sapi dan babi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelembagaan tani yang sudah terbentuk ada 16 kelompok dan 6 Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dengan komoditas yang diusahakan adalah Sagu, Kakao, buah-buahan, Ubi-ubian, jagung dan ternak khususnya ternak sapi, babi dan ayam. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *