Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

14 May 2020

Ikuti Arahan Mentan, Bupati Lingga Siap Jadikan Lumbung Pangan Perbatasan

Ikuti Arahan Mentan, Bupati Lingga Siap Jadikan Lumbung Pangan Perbatasan
14 May 2020

Ikuti Arahan Mentan, Bupati Lingga Siap Jadikan Lumbung Pangan Perbatasan

Pilarpertanian - Petani di Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga meskipun masih berpuasa dan di tengah ancaman Covid-19, tak patah semangat untuk menanam padi. Mereka sejak April sudah mengolah sawah hingga memulai pindah tanam sejak awal Mei 2020. Hari ini Selasa, 12 Mei 2020 mereka menyiapkan tanam Bersama Bupati Lingga yang disertai acara video conference dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Lingga, Alias Wello mengungkapkan meski Lingga baru empat tahun mengenal sawah dan tanaman padi, Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) optimistis menjadi lumbung pangan di wilayah perbatasan pada masa yang akan datang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Meski baru mengenal sawah, tapi kami punya semangat optimisme yang tak pernah pudar. Insya Allah, Lingga akan jadi lumbung pangan di wilayah perbatasan Kepri,” ungkap Awe, sapaan akrab di saat melakukan Video Conference (Vidcon) dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di lokasi sawah Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur, Selasa (12/5/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melalui video conference yang diikuti sejumlah Gubernur dan Bupati se-Indonesia itu, Awe menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pertanian yang terus memberikan dukungan kepada para petani di Lingga. Sawah yang sudah dicetak di Lingga bantuan Kementerian Pertanian (Kementan), sebagian besar perlu dilakukan optimalisasi lagi melalui pembangunan saluran irigasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sumber daya air kami melimpah,” lapor Awe Kepada Mentan Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, Januari-April 2020 merupakan masa panen raya padi di Kabupaten Lingga. Usai panen, beberapa wilayah langsung melakukan percepatan tanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini dilakukan dalam upaya penanggulangan dampak pandemi Covid-19, pangan harus tersedia dan masyarakat tak boleh bermasalah dengan pangan,” tutur Awe.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Mentan Syahrul mengatakan, berdasarkan informasi Food and Agriculture Organization (FAO), pasca pandemi Covid-19 ini, diperkirakan akan terjadi krisis pangan dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga ketersediaan stok pangan kita,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait irigasi di Kabupaten Lingga, Syahrul akan membicarakannya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ia pun siap membantu berbagai kendala pembangunan pertanian di semua daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Terkait irigasi ini, akan dibicarakan dengan Kementerian PUPR. Tolong para Bupati catat nomor saya. Kalau ada kendala di lapangan, langsung WA saya,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Syahrul menegaskan, selama pandemik ini sektor pangan memang menjadi perhatian penting untuk memenuhi kebutuhan 267 juta jiwa. Untuk itu ia meminta para petani untuk tetap beraktivitas seperti biasa tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga meminta dukungan para Gubernur dan Bupati untuk menerbitkan aturan bagi petani untuk tetap beraktivitas. Ini tidak boleh terjadi pada negeri kita, kita harus hadapi dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah menghadapi krisis pangan dunia,” tandasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan gerakan percepatan tanam ini sesuatu yang tidak bisa ditawar. Hal ini mengingat himbauan dari FAO tentang ancaman krisis panjang akibat musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada puncak Agustus 2020. Kementan menargetkan luas tambah tanam padi periode April – September 2020 seluas 5,62 juta Hektar dengan produksi 15,05 juta ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jika skema ini berjalan dengan baik, stok beras kita pastikan aman hingga akhir tahun 2020,” jelasnya.(LT)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *