Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 October 2018

Indonesia Ajak Komunitas Dunia Atasi Kelaparan

Indonesia Ajak Komunitas Dunia Atasi Kelaparan
20 October 2018

Indonesia Ajak Komunitas Dunia Atasi Kelaparan

Pilarpertanian - Pilar – Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian ikut berperan serta dalam Pertemuan Comittee on World Food Security (CFS) ke- 45 dari 15 – 19 Oktober 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
CFS merupakan forum internasional yang bekerja untuk pencapaian ketahanan pangan dan nutrisi yang inklusif dengan pendekatan multi-stakeholder yang mendapat dukungan politik pemangku kepentingan dalam membangun konsesus untuk pengambilan kebijakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertemuan tahunan CFS merupakan badan pusat untuk koordinasi dan pengambilan keputusan serta berbagi pengalaman terkait ketahanan pangan bagi stakeholder pada tingkat global.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada sesi State of Food Security and Nutrition in the World (2018), dinyatakan bahwa telah terjadi peningkatan kelaparan di dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jumlah undernourished people (orang yang tidak memiliki cukup energi untuk hidup sehari-hari) meningkat dari semula sekitar 804 juta pada tahun 2016 menjadi hampir 821 juta orang tahun 2017; dengan kata lain, 1 dari 9 orang di dunia termasuk ke dalam undernourished people.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kondisi ini disebabkan ketidakstabilan kondisi akibat konflik, perubahan iklim, dan penurunan ekonomi yang mempengaruhi berbagai negara-negara dan memperburuk ketahanan pangan di dunia; khususnya di Amerika Selatan dan sebagian besar Afrika.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menangapi hal tersebut, Sekretaris BKP, Mulyadi Hendiawan, sebagai Delegasi RI menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya kelaparan di dunia dan mengajak komunitas internasional dan anggota CFS mengatasi kelaparan di dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam mengatasi multiple burden problem yaitu kekurangan dan kelebihan konsumsi energi, serta kekurangan gizi mikro/hidden hunger), Pemerintah Indonesia membangun pangan dan gizi melalui pendekatan baik gizi spesifik (terkait sektor kesehatan) maupun gizi sensitif (non-kesehatan),” kata Mulyadi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini dilakukan, tambah Mulyadi, karena pendekatan non kesehatan berkontribusi 70% pada pencegahan masalah malnutrisi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam pembangunan pangan dan gizi, pemerintah juga mengeluarkan payung hukum berupa Peraturan Presiden no. 83/Tahun 2017 Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi; dan Peluncuran Strategi Nasional untuk Mempercepat Pencegahan Stunting 2017-2021 yang diluncurkan Wakil Presiden RI Agustus 2017 lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada tahap awal akan dilaksanakan di 100 kabupaten prioritas yang mencakup 22,000 desa dan 3,1 juta anak-anak stunting.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
CFS menyampaikan kembali komitmennya untuk mengintensifkan promosi penggunaan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan CFS oleh negara-negara, guna mendukung koherensi kebijakan ketahanan pangan dan gizi.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *