Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 November 2019

Indonesia – Columbia Kembali Bahas Kerja Sama di Bidang Pertanian

Indonesia – Columbia Kembali Bahas Kerja Sama di Bidang Pertanian
16 November 2019

Indonesia – Columbia Kembali Bahas Kerja Sama di Bidang Pertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar acara the 3rd Expert Group Meeting on Agriculture dengan Pemerintah Colombia pada tanggal 13-14 November 2019 di Medan, Sumatera Utara. Pada pertemuan ini telah disepakati sejumlah hal yang akan diimplementasikan bersama terkait riset, pertukaran ahli dan material tanaman, transfer teknologi, publikasi, serta perdagangan untuk komoditas kelapa sawit, kakao, kopi, daging sapi, dan bunga krisan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Delegasi Republik Indonesia (Delri) diketuai oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementan dengan anggota Delri berasal dari Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, institusi terkait lingkup Kementan dan PT Riset Perkebunan Nusantara, serta perwakilan Pemerintah Daerah. Sementara itu, delegasi Kolumbia dipimpin langsung oleh Duta Besar (Dubes) Kolumbia untuk Indonesia, yang didampingi Manajer Inovasi Jejaring Riset Columbian Agricultural Research Corporation (AGROSAVIA) dan Direktur Teknis Karantina the Columbian Agricultural Institute.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas kembali potensi pengembangan dan implementasi kerja sama Indonesia dan Kolumbia di bidang Pertanian yang telah diinisiasi sebelumnya”, ungkap Dr. Ade Candradijaya selaku Ketua Delri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menanggapi keinginan Kolumbia untuk mengekspor daging sapi ke Indonesia, Ade menuturkan semua persyaratan harus dipenuhi dulu dan tentunya harga harus kompetitif 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Delegasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), yang diwakili Hoerudin, PhD, dalam pertemuan menawarkan kerjasama riset, pertukaran ahli dan material tanaman, transfer teknologi serta publikasi bersama untuk peningkatan produktivitas, nilai tambah, daya saing, serta positive branding produk kelapa sawit, kakao, kopi dan tebu dari kedua negara. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di antara kerja sama riset yang disepakati terkait penciptaan varietas kakao dan kopi dengan produktivitas tinggi, tahan terhadap hama penyakit, dan toleran kekeringan. Khusus kopi, Balitbangtan juga mengharapkan pertukaran varietas Caturra (kerdil) dan Geisha (aroma dan rasa enak) dari Kolumbia. Untuk meningkatkan daya saing minyak sawit, Balitbangtan juga mengusulkan kerja sama riset teknologi deteksi cepat mutu minyak sawit dan penekanan bkandungan 3-MCDPE (3-monochloropropane-1,2- diol esters). Di samping itu, delegasi Balitbangtan juga memaparkan capaian pengembangan biodiesel B100.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menanggapi hal tersebut, Juan Camilo Valencia Gonzalez, Dubes Kolumbia untuk Indonesia, menuturkan sangat mengapresiasi lompatan Indonesia dalam mengembangkan biodiesel B100. Juan pun menekankan komitmen dan ketertarikan Kolumbia untuk melaksanakan kerja sama pada topik-topik yang dibahas tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih jauh ia berharap hasil kerja sama riset nantinya harus dapat diterapkan dan dimanfaatkan di kedua negara dengan memperhatikan kondisi geografisnya. Hal tersebut diamini Darwin Hernando Martinez Botello, Manajer Inovasi Jejaring Riset AGROSAVIA, yang merespon positif atas rencana implementasi kerja sama dimaksud.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami berharap kelompok kerja teknis dari kedua negara dapat segera menyusun proposal bersama untuk implementasinya”, pungkas Darwin. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 Di tempat terpisah, Plt. Sekretaris Balitbangtan, Dr. Hardiyanto, berharap implementasi kerja sama ini dapat mengakselerasi kemajuan inovasi dan pembangunan pertanian nasional serta meningkatkan scientific and impact recognition Balitbangtan di kancah internasional, terlebih lagi kedua negara sama-sama mengedepankan outcome dari hasil-hasil riset pertanian dengan melibatkan stakeholders terkait dalam pengembangannya. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *