Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

26 April 2019

Indonesia Gandeng Taiwan Menuju Pertanian Buah Naga Organik

Indonesia Gandeng Taiwan Menuju Pertanian Buah Naga Organik
26 April 2019

Indonesia Gandeng Taiwan Menuju Pertanian Buah Naga Organik

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Banyuwangi merupakan sentra buah naga terbesar di Indonesia. Produksi buah naga pada 2018 mencapai lebih dari 83 ribu ton. Potensi besar ini tentunya sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu cara peningkatan daya saing adalah melalui penerapan Good Agriculturural Practices (GAP) sehingga produk yang dihasilkan mempunyai jaminan keamanan pangan. Prinsip GAP merupakan prinsip budidaya yang fokus pada jaminan keamanan pangan, ramah lingkungan, kesehatan pekerja, dan peningkatan mutu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mempermudah penerapan GAP adalah pengenalan budidaya organik. Dengan budidaya ini petani mengurangi penggunaan pestisida kimia dan menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pembinaan cara budidaya yang baik kepada petani buah naga di Banyuwangi perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah pengenalan budidaya organik,” ujar Plt. Direktur Buah dan Florikultura, Sri Wijayanti Yusuf.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan demikian, lanjutnya, petani secara perlahan mulai mengurangi penggunaan pestisida kimia dengan mulai menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu melalui penggunaan pestisida nabati.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu upaya untuk mengatasinya, Direktorat Jenderal Hortikultura menggandeng Pemerintah Taiwan, melalui Taiwan Technical Mission (TTM) menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Buah Naga Organik di Kabupaten Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peserta pelatihan ini terdiri dari petani, petugas penyuluh lapang dan petugas pengamat OPT pada kecamatan sentra buah naga sebanyak 100 orang. Bertindak sebagai pengajar adalah Su Jiunn Feng, pakar buah naga dari Taiwan. Pelatihan selama dua hari dilaksanakan melalui pemaparan materi dan diskusi di kelas, serta dilanjutkan dengan praktek lapang pada hari berikutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Materi yang disampaikan pada pemaparan di kelas meliputi pengolahan lahan, pemilihan benih, pengairan, pemangkasan sulur, penjarangan buah, pemupukan serta pengelolaan kebun. Untuk praktek lapang di antaranya praktek pemilihan sulur untuk pemangkasan, pengenalan jenis tanah untuk pengolahan lahan, serta pembuatan bubur bordeaux dan beberapa pestisida nabati.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya akan menerapkan apa yang sudah diajarkan pada pelatihan ini, serta menyebarluaskan kepada petani yang lain khususnya yang ada di Kecamatan Pesanggaran”, ujar Sumartini, peserta dari Kecamatan Pesanggaran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementar peserta lain, Rukiyan, petani asal Kecamatan Sempu sangat antusias dengan pelatihan ini. “Saya sangat berharap petani buah  naga di Banyuwangi semakin banyak yang menerapkan budidaya organik.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melalui pelatihan ini, Plt. Direktur Buah dan Florikultura yang akrab disapa Yanti ini berharap petani buah naga di Banyuwangi dapat menerapkan pengetahuan yang didapat tersebut untuk menghasilkan produk buah naga yang bermutu dan aman konsumsi.(,LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *