Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

02 May 2019

Indonesia Menjadi Tuan Rumah pada Council Meeting Global Research Alliance ke-9

Indonesia Menjadi Tuan Rumah pada Council Meeting Global Research Alliance ke-9
02 May 2019

Indonesia Menjadi Tuan Rumah pada Council Meeting Global Research Alliance ke-9

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Fadjry Djufry menerima Perwakilan Khusus GRA, Mr. Hayden Montgomery dan Tim Pendamping dari Kedutaan Besar New Zealand.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kesempatan courtesy meeting tersebut, Fadjry menegaskan bahwa Indonesia merasa terhormat menjadi penyelenggara Council Meeting Global Research Alliance (GRA) ke-9 yang sebelumnya dilaksanakan di Jerman dan Jepang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan mengangkat tema “Local Knowledge Adoption: Precision Farming and Application Development”, diharapkan ketuanrumahan Indonesia pada pertemuan ke-9 GRA ini dapat membawa manfaat positif bagi negara-negara yang hadir, khususnya Indonesia terkait upaya untuk saling berbagi pengetahuan (sharing knowledge) akan praktek-praktek terbaik mengenai pertanian presisi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Muhammad Prama Yufdy, saat kesempatan tersebut juga menegaskan akan pentingnya mensinergikan dengan tujuan Kementan terkait Pertanian Bioindustri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bagaimana pertanian presisi dapat diterapkan guna mendukung Pertanian bioindustri”, ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Montgomery menyatakan bahwa pertemuan ke-9 di Bali ini sudah diumumkan Kepala Badan Litbang Pertanian saat pertemuan MACS G20 di Tokyo pada 24-26 April 2019. “Negara-negara yang tergabung dalam GRA saat ini sudah mencapai 56 negara dari berbagai belahan dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
GRA suatu organisasi internasional yang memberikan keuntungan bagi negara anggotanya terkait pemanfaatan penelitian dan saling berbagi kerja sama dan penelitian”, ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Fadjry Djufry dalam penjelasan ringkasnya mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sudah menjadi negara G20 dan dihimbau untuk bisa lebih berperan secara internasional. “Negara-negara dibawah Indonesia masih memerlukan bantuan seperti Micronesia, membutuhkan tenaga pendamping dalam budidaya padi, selain itu Fiji dan Solomon juga menginginkan kerjasama riset kelapa”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Badan Litbang Pertanian sebagai anggota GRA saat ini berkesempatan mengajak negara-negara ASEAN yang belum bergabung seperti Laos, Cambodia dan Myanmar untuk diundang sebagai observer.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Council Meeting yang akan dilaksanakan di Bali pada 6-10 Oktober 2019 akan dirangkaikan dengan Climate Smartd Agriculture Meeting. Ajang internasional ini membuktikan kebutuhan jejaring kerjasama baik antar lembaga riset maupun antar negara.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *