Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

10 April 2020

Inovasi Tumpangsari Padi Amfibi Penyuluh Papua Barat Picu Semangat Petani

Inovasi Tumpangsari Padi Amfibi Penyuluh Papua Barat Picu Semangat Petani
Foto : Sostenes Konyep, Motivator dan Inovator Pertanian di Fakfak, Papua Barat.
10 April 2020

Inovasi Tumpangsari Padi Amfibi Penyuluh Papua Barat Picu Semangat Petani

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Sostenes Konyep menyadari betul tugas dan perannya sebagai penyuluh pertanian. Motivator dan inovator untuk mendampingi petani mendukung ketersediaan pangan nasional sekaligus mensejahterakan keluarganya. Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19, kinerja penyuluh BPTP Papua Barat akan memicu semangat petani turun ke sawah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi bahwa “hanya penyuluh pertanian yang mau berinovasilah yang akan tetap eksis di era pertanian 4.0”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyuluh di Fakfak ini melakukan demonstration rice plot (Demplot) tumpangsari padi amfibi dengan jagung manis dan jeruk di seluas 0,5 hektare di kebun percontohan Anday milik Kementerian Pertanian RI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani mendapat hasil ganda dari budidaya padi sebagai pangan pokok, juga dapat penghasilan tambahan dari tanaman jagung manis dan tanaman jeruk. Petani dapat untung dobel,” kata Sostenes Konyep di Fakfak, Rabu (8/4) melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP Kementan) di Jakarta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pandemi global Covid-19 tak menyurutkan tekad dan kinerja dirinya selaku motivator dan inovator pertanian, melalui inovasi kepada petani sebagai mitra kerja di lapangan, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan. Pasalnya, penyuluh pertanian di Kostrawil Papua Barat wajib melakukan diseminasi inovasi teknologi kepada petani adalah kelaziman, bukan sekadar mengejar kredit lalu menghitung realisasi tunjangan kinerja (Tukin).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tumpangsari padi, jagung dan jeruk dia lakukan dengan memanfaatkan padi amfibi hasil pemuliaan varietas Inpago 11 dan Towuti dengan inovasi tumpangsari Jarwo 2:1 jarak tanam 40:20 antara varietas Inpago 11 dengan tanaman jagung manis dan tumpangsari varietas Towuti dengan tanaman jeruk melalui metode Demplot.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil kinerja Sostenes Konyep kemudian direplikasi oleh petani di Distrik Bomberay, Fakfak, yang memanfaatkan hasil Demplot di Kebun Anday milik Kementan. Tidak sia-sia waktu tempuh sejauh lima jam perjalanan lantaran petani mitranya menyambut baik diseminasi inovasinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pendampingan diawali menyiapkan lahan dengan alat mesin pertanian (Alsintan) hingga cara tanam sistem Legowo 2:1 dengan jarak tanam 40:20:12. Petani pun mendapat 19 kg benih padi amfibi Balitbangtan terdiri atas varietas Inpago 10, Inpago 11, Inpago 12 dan Towuti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sostenes Konyep berharap hasil Demplot tersebut dapat menepis kekhawatiran petani mitranya terhadap kebutuhan pangan di masa pandemi Covid-19 sekaligus menambah pendapatan petani. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *