Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

08 April 2019

Jamur Merang Penggerak Ekonomi Masyarakat Susukan

Jamur Merang Penggerak Ekonomi Masyarakat Susukan
08 April 2019

Jamur Merang Penggerak Ekonomi Masyarakat Susukan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Warga selalu sibuk dengan ratusan kumbung jamur merang yang berbaris di tepian kali bojong. Tidak kurang dari 106 kumbung yang dikelola oleh Kelompok Tani Barokah yang diketuai Abdullah. Setiap hari kelompok tani ini mengirim antara 600 sampai 700 kg jamur merang ke bandar di Karawang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami dulu belajar budidaya jamur ke petani Karawang, tetapi sekarang produksi kami bisa diadu,” kata Abdullah semangat. Tidak sedikit petani jamur merang dari daerah lain seperti Indramayu, Karawang dan Majalengka yang menanyakan kiat sukses menanam jamur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Budidaya jamur merang di Desa Bojongkulon dimulai sudah lama, namun Kelompok Tani Barokah baru dibentuk 6 tahun yang lalu, “Kami libur hanya dua hari, lebaran Idul fitri dan 1 hari lebaran Idul adha,” seru Pak Abdullah, “dan setiap anggota telah mampu berkurban sapi setiap datang Idul Adha.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini jumlah anggota kelompok sekitar 23 orang. Masing – masing petani memiliki kumbung jamur antara 5 -7 unit berukuran antara 5 x 6 meter2 atau 6 x 8 meter2.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Usaha tani ini telah mampu menjadi lapangan kerja. Setiap kumbung mempekerjakan antara 2 – 3 orang untuk operasional dan 5 orang untuk panen dengan upah antara Rp 70 sampai Rp 80 ribu sebedug (setengah hari),” terang Abdullah. Abdullah menerangkan, untuk satu kumbung senilai Rp 1,5 juta untuk ukuran 5 x 6 meter2 dan Rp 2,2 juta untuk ukuran 6 x 8 meter2. Dengan ukuran kumbung yang kecil, petani mudah mengatur kondisi kumbung, sehingga potensi berhasil mencapai 85 – 90 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produksi yang dihasilkan per hari, lanjut Abdullah, sekitar 120 kg per hari. Bila harga saat ini Rp 26 ribu per kg di tingkat petani, maka penghasilan petani sekitar 3 juta sekali panen. Satu periode musim tanam sekitar 30 – 35 hari, dan satu musim tanam dapat 5 – 10 kali panen. Siklus produksi untuk satu tahun sekitar 10 kali, diselingi dengan tanam padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kasie Sayuran Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Moh. Ropai yang mendampingi ke lapangan menjelaskan, bahwa petani jamur mendapat bantuan dari jalur aspirasi menggunakan dana APBD tahun 2018, jenis bantuannya perbaikan kumbung jamur dan kantor kelompok.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami mengharapkan ada bantuan dari Ditjen Hortikultura, untuk memberikan pelatihan pascapanen dan peremajaan kumbung,” pintanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kasubdit Sayuran Daun dan Jamur, Indra Husni menyampaikan kepada petani agar tetap semangat dan menjaga kualitas jamur merang yang dihasilkan. Upaya ini dilakukan agar konsumen yang telah menjadi langganan kelompok tani Barokah tidak pindah ke kelompok tani lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Diperlukan inovasi dan kerja keras yang terus menerus agar produktivitas dapat terus ditingkatkan,” terang Indra.(LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *