Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 August 2018

Kab.Nunukan Kombinasikan Kearifan Lokal dan Inovasi Balitbangtan Dukung Upsus

Kab.Nunukan Kombinasikan Kearifan Lokal dan Inovasi Balitbangtan Dukung Upsus
23 August 2018

Kab.Nunukan Kombinasikan Kearifan Lokal dan Inovasi Balitbangtan Dukung Upsus

Pilarpertanian - Pilar – Kabupaten Nunukan merupakan kawasan perbatasan yang unik di Indonesia. Keunikan daerah ini bisa kita lihat dari wilayah yang berbatasan dengan luar negeri. Ada yang berada di pulau besar Kalimantan ada yang pulau kecil Sebatik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nunukan punya wilayah subur dataran tinggi, yang memiliki kearifan lokal luar biasa. Wilayah Krayan terkenal menghasilkan padi organik varietas unggul lokal yang telah dilindungi dengan Indikasi Geografis (IG). Beras ini disukai dan diekspor ke Malaysia dan Brunai Darussalam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain dataran tinggi Krayan, Nunukan juga punya dataran rendah berupa pulau kecil yang terbelah menjadi dua pemilik yaitu Indonesia di bagian selatan dan Malaysia di utara. Pulau ini unik karena masyarakat kedua negara bersahabat. Tidak terbayangkan kalau mereka warga negara yang berbeda.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Barangkali hanya di sini, satu rumah bisa beda negara. Atau kita bisa berpijak dengan kaki kiri dan kaki kanan di negara berbeda.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Nunukan Cholid Mohammad, SP sibuk panen demplot Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 39 dan Inpari 41, serta Inpago 8.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pembuatan demplot dimaksudkan agar petani dapat melihat sendiri VUB yang memiliki potensi produktivitas tinggi. Kegiatan ini merupakan upaya mendukung program pemerintah untuk menyuseskan program Upsus yang disinergikan dengan program pemerintah Kabupaten Nunukan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil ubinan demplot di sawah Kampung Telang Binalawan Kecamatan Sebatik Barat, dengan menggunakan pupuk NPK, 250 kg/ha menggunakan VUB Inpari 39 sebanyak 7 ton/a.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil ini sangat menggembirakan dan memberi semangat kepada petani untuk terus meningkatkan produksinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara panen di desa Seberang, Sebatik Utara menggunakan Inpari 41 diperoleh produktivitas 5.2 ton/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Cholid, tanggal 25 Agustus nanti juga akan dipanen Inpago 8. Adopsi VUB padi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan padi di Sebatik, Nunukan dan Kecamatan yang berada di dataran rendah dititik beratkan pada peningkatan produktivitas dengan menerapkan berbagai inovasi secara terpadu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini berbeda dengan dataran tinggi Krayan yang telah eksis dengan menanam varietas unggul lokal Adan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penerapan kearifan lokal VUL dan pertanian organik dapat mengatasi problem keterbatasan saprodi sekaligus menghasilkan beras khusus dari varietas unggul lokal yang menerapkan pertanian organik. Cara ini terbukti lebih menguntungkan dan berkelanjutan lebih-lebih akses pasar ekspor yang mudah karena telah terbentuk lama secara tradisional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sinergi program pemerintah daerah dan pusat ini sangat baik. Karena itu, tidak heran bila Krayan memiliki ketahan pangan yang kuat sekaligus mampu ekspor. Inilah salah satu bentuk sistem pertanian yang dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.(MS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *