Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

15 November 2018

Kalteng Bersinergi Kembangkan Tanaman Obat Herbal

Kalteng Bersinergi  Kembangkan Tanaman  Obat Herbal
15 November 2018

Kalteng Bersinergi Kembangkan Tanaman Obat Herbal

Pilarpertanian - Pilar – Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah 15,38 juta ha atau sekitar 7,93% dari luas Indonesia dan banyak menyimpan keanekaragaman sumberdaya hayati tanaman obat yang banyak tersebar di daerah-daerah pedalaman dan kawasan hutan Kalimantan Tengah. Ini merupakan habitat alami tanaman tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagian tanaman obat tersebut telah diusahakan oleh masyarakat setempat sebagai tanaman obat tradisional yang diambil dari akar, daun maupun buah, diantaranya seperti tabat barito, pasak bumi, akar kuning, bawang hantu, dan tanaman obat lainnya yang berguna bagi kesehatan manusia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam perkembangan farmasi, tumbuhan obat merupakan sumber senyawa bioaktif yang berkhasiat mengobati berbagai penyakit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bersumber dari penggunaan tanaman berkhasiat obat, pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memandang perlu membentuk tim lintas sektoral untuk mengembangkan tanaman obat tradisional dalam bentuk herbal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tim terdiri dari Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, BPTP Kalimantan Tengah Badan Litbang Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Provinsi Kalteng, Universitas Palangka Raya, Universitas Muhamadiyah, Komisi Daerah Sumberdaya Genetik (SDG) Kalimantan Tengah, serta Pusat Studi Obat Tradisional Tropis Kalteng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan Tanaman Obat dan Pengolahan Herbal merupakan Program Dinas Kesehatan Prov Kalteng yang melibatkan Institusi lintas Sektoral.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasca panen dan pengolahan obat tradisional herbal, Dinas Kesehatan Prov Kalteng melaksanakan Studi Banding ke Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu (PSPJ) Kab. Pekalongan Jawa Tengah, Selasa, (13/10/2018) untuk mendalami preparasi dan pengolahan jamu/herbal dengan sistem mekanisasi bersama Tim Lintas Sektoral.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan studi banding ini diterima Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pekalongan dan mengikuti presentasi sistem tata kelola PSPJ Pekalongan. BPTP Kalteng diminta untuk mendampingi dalam pengembangan inovasi teknologi tanaman obat, mengingat telah banyak pengkajian yang dilaksanakan BPTP dalam mengkrakterisasi Keanekaragaman Sumberdaya Genetik (SDG) di Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Kapela BPTP Kalteng Dr.F.F.Munier, BPTP Kalteng sejak tahun 2003 telah melakukan kajian tentang pengelolaan SDG Tanaman Obat spesifik Kalimatan Tengah, dari hasil eksplorasi plasma nutfah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Barito Utara serta Kab.Kapuas teradapat beberapa tanaman yang mempunyai nilai potensial dan telah dimanfaatkan masyarakat, sebagian berbentuk pohon, palem-paleman, perdu dan herba diantaranya pasak bumi, karamunting, bawang dayak, kunyit akar, penawar sampai, penawar seribu, sembung, simpur dan sejenisnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Manfaat tumbuhan tersebut sebagian besar untuk mengobati penyakit seperti pusing, demam, pilek, sakit gigi, sakit perut, malaria dan sebagai obat gosok, sehingga menurut Kepala BPTP Kalteng dengan adanya kunjungan ke Pusat Olahan Jamu/Obat Tradisional dapat mendorong industri herbal di Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kunjungan ke PSPJ Pekalongan juga melibatkan tim dari Universitas Palangka Raya, Bappeda Prov.Kalteng, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan dinas terkait lainnya sebagai pengetahuan bagaimana melaksanakan budidaya hingga pengolahan tanaman obat lokal Kalteng di Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat milik Dinas Kesehatan Prov Kalteng. Disamping itu Dinas Kesehatan Prov Kalteng juga akan melakukan pembinaan pengrajin herbal tradisional untuk jaminan mutu produk melalui pusat pengolahan yg sudah mulai berjalan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, drg.Yayu Indriaty,Sp.KGA yang mengkoordinasikan kegiatan ini menyatakan bahwa pembentukan tim lintas sektor bertujuan adalah untuk membangun jejaring kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak untuk mengembangkan, melestarikan dan monsosialisasikan manfaat berbagai tanaman obat tradisional Kalimantan Tengah(Dedy Irwandi-Balitbangtan)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *