Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 May 2018

Kalteng Kejar Luas Tambah Tanam LTT Dengan Optimalisasi Lahan Kering

Kalteng Kejar Luas Tambah Tanam LTT Dengan Optimalisasi Lahan Kering
23 May 2018

Kalteng Kejar Luas Tambah Tanam LTT Dengan Optimalisasi Lahan Kering

Pilarpertanian - Pilar – Kalimantan Tengah (Kalteng) memliki luas 15,4 juta ha, sebanyak 7,7 juta ha diantaranya merupakan lahan kering yang berpotensi dikembangkan dalam rangka meningkatkan produksi pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Sekretaris Daerah Kab.Barito Utara Ir.Zainal Abidin, MAP, komoditas yang diusahakan petani di lahan kering adalah padi, jagug, ubi kayu dan ubi jalar, dan ternak yaitu sapi, kambing, ayam kampung, ayam potong dan bebek.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh sebab itu, menurutnya, selain lahan sawah, lahan kering juga dapat dioptimalkan untuk Luas Tambah Tanam (LTT) di Barito Utara untuk meningkatkan produksi padi dan jagung pada Musim Tanam (TM) April-September 2018 ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Deareh Barito saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung, Kedelai di Kabupaten Barito Utara, Selasa (22/5/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rakor dalam rangka upaya meningkatkan LTT padi ini dihadiri oleh para PPL, mantra tani, petugas pelaporan data, Babinsa Dandim 103 Barito Utara, Dinas Pertanian Barito Utara dan BPTP Kalteng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rakor Upsus dihadiri juga oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Dr. Ir. Takdir Mulyadi, MM, selaku penangungjawab Upsus untuk wilayah Barito dan Provinsi Kalimanan Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Direktur PPHTP Kementan, saat ini pemerintah terus mendorong agar Luas Tambah Tanam di provinsi Kalimantan Tengah dapat ditingkatkan, karena menurutnya masih ditemukan selisih capaian realisasi sebanyak sekitar 20 ribu hektar lagi yang perlu dikejar untuk menutupi target di bulan Mei ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu dapat kita optimalkan dengan mendorong pertanaman padi di lahan kering yang belum banyak dimanfaatkan selain lahan sawah yang sudah eksis. Teknologi untuk meningkatkan produktivitas padi di lahan sawah dan lahan kering sudah tersedia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian melalui BPTP Kalteng katanya siap mendukung upaya tersebut, sehingga percepatan pemanfaatan lahan kering harus mendapatkan dorongan dari berbagai pihak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, BPTP Kalteng melalu Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian Dr. Dedy Irwandi menyampaikan bahwa saat ini Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan banyak teknologi budidaya padi di lahan kering dan rawa. Balitbangtan memiliki berbagai padi varietas unggul seperti Inpara 1-8 untuk lahan rawa, varietas Inpago untuk lahan kering, padi amfibi yang tahan di musim hujan dan kemarau, serta varietas lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk pengelolaan pertanian di lahan kering, ada teknologi Largo Super (Larikan Padi gogo) dengan penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) lahan kering yang dikombinasikan dengan pemupukan berimbang menggunakan kompos, pupuk hayati, dekomposer, pengendalian Hama Penyakit Tanaman (HPT) secara terpadu dan pengunaan Mekanisasi Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi Largo Super ini katanya diyakini dapat meningkatkan produksi sampai dua kali lipatnya, potensi hasil bisa mencapai 7.9 ton/ hektar. Selain itu ada teknologi pengelolaan air melalui pembuatan dam parit, embung, maupun teknologi sadap air.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut dikatakan bahwa kendala yang dihadapi dalam pengembangan usahatani di lahan kering Kalimantan Tengah adalah petani masih mengusahakan cara-cara tradisional dalam usahatani, umumnya belum tersentuh teknologi, adanya masalah sosial, ekonomi dan budidaya turun temurun tentang konsep perlandangan berpindah, kendala klasik berupa modal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kondisi ini juga dipengaruhi karakteristik lahan kering itu sendiri yaitu tingkat kemasaman tinggi, kurang subur/miskin bahan organik, tanah didominasi jenis podsolik merah kuning, (4) curah hujan tinggi (2500-3000 mm) dengan bulan kering terjadi 2-3 bulan/tahun, dan (5) tingkat erosi tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu, perlu kerja bersama dalam mengoptimalkan lahan kering Kalimantan Tengah yang potensinya sangat besar. Mengaktualisasikan potensi tersebut tentunya juga sangat tergantung pada sumber daya manusia, memgawal program maupun petani atau kelompok tani sebagai ujung tombak peningkatan produksi pangan. (DI)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *