Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

21 August 2018

Kalteng Mantapkan Langkah Menuju Pertanian Organik

Kalteng Mantapkan Langkah Menuju Pertanian Organik
21 August 2018

Kalteng Mantapkan Langkah Menuju Pertanian Organik

Pilarpertanian - Pilar – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mewujudkan mimpi untuk memproduksi padi organik dalam skala besar. Pemerintah setempat telah menyiapkan lahan seluas 300 ribu hektare (ha) yang diproyeksikan khusus sebagai pertanian padi organik untuk ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tingginya permintaan padi organik di pasar dunia menjadikan komoditas ini mempunyai pangsa pasar yang luas. “Saat ini harga padi organik 6 dollar per kilo atau sekitar 100 ribu rupiah perkilo dan ini sangat menguntungkan petani,” ungkap Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Ir. Indah Megawati,MP saat menghadiri Panen Raya Optimasi Lahan Sawah Menuju Padi Organik Senin (20/8/2018) di Desa Blanti Siam Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kita sudah swasembada, kebutuhan beras Indonesia sudah cukup. Sekarang kita mulai beralih untuk ekspor. “Intinya bagaimana bisa mensejahterakan petani melalui padi organik”, katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya Kalteng merupakan salah satu provinsi yang ditetapkan Menteri Pertanian sebagai wilayah pengembangan padi organik seluas 40.000 ha sebagai “pilot project” yang tersebar di 11 kabupaten. Salah satunya yang terluas ada di kabupaten Pulang Pisau 13.350 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir dalam acara panen raya tersebut, staf Ahli Menteri Pertanian bidang infrastruktur pertanian Prof. Budi Indrasetiawan, Pejabat Bupati Pulang Pisau Ir.Hj.Sunarti MM, Kepala Dinas Pertanian Kalteng, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng, PT. Petrokimia, kelompok tani dan penyuluh se-kabupaten Pulang Pisau serta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pj Bupati Pulang Pisau dalam sambutannya menyatakan bahwa optimasi lahan dan Panen Raya ini adalah bukti dari keseriusan Pemerintah untuk mewujudkan Ketahanan pangan dan mengangkat kesejahteraan petani melalui program pengembangan padi organik di Kalteng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil panen padi organik hari itu 9,98 ton/ha GKP. Hal ini menunjukkan besarnya potensi hasil di lahan pasang surut di Kalteng untuk pengembangan pertanian organik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut disampaikannya bahwa potensi lahan sawah di Kab. Pulang Pisau yang dialokasikan menjadi lahan sawah organik seluas 81.149 ha. Untuk tahun 2018 ini lahan yang dipersiapkan seluas 17.350 ha dengan rincian Musim Tanam (MT) April-September seluas 9.266 ha dan MT Oktober-Maret seluas 8.084 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Kalteng Dr.Dedy Irwandi mengukapkan bahwa mengembangkan pertanian organik adalah tren tuntutan bagi konsumen yang mengkonsumsi makanan sehat seperti beras organik di dalam dan luar negeri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ini peluang yang harus dikembangkan apalagi potensi lahan pertanian di Kalteng masih sangat luas, dan BPTP katanya “siap mensukseskan program pengembangan padi organik di Kalteng melalui pengawalan teknologi budidaya dan penguatan kelembagan petani dan penyuluh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Padi organik berarti bebas dari unsur kimia, sehingga untuk menjadikannya sebagai lahan produksi kembali perlu adaya pencucian lahan agar bebas dari unsur kimia, seperti pupuk urea, dll.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut dikatakanya, bahwa saat ini Badan Litbang Pertanian-BPTP Kalteng telah mengembangan model Pertanian Bioindustri padi spesifik lahan pasang surut yang ramah lingkungan dan sangat sinergi dengan program pertanian padi organik, salah satunya adalah melalui pemanfaatan jerami dan limbah penggilingan padi untuk dijadikan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaki kualitas lahan dan meningkatkan sumber hara Kalium, karena jerami berpotensi sebagai pengganti pupuk K anorganik (kimia) dan sekaligus meningaktkan efisiensi penggunan pupuk dan menjamin kemantapan produksi.(DI)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *