Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

19 August 2018

Kawasan Mini Polder Alabio Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa

Kawasan Mini Polder Alabio Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa
19 August 2018

Kawasan Mini Polder Alabio Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa

Pilarpertanian - Pilar – Dalam rangka optimalisasi pertanian di rawa lebak, Badan Litbang Pertanian melakukan kegiatan Pengembangan Sistem Usahatani Pertanian (SUP) Inovatif. Kegiatan ini bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di lahan rawa lebak meliputi 3 desa yakni Desa Hambuku Ulu, Hambuku Raya, dan Hambuku Pasar, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten HSU Kalimantan Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kawasan tersebut merupakan kawasan Polder Alabio, yang terletak di Kabupaten HSU. Dari total luasan 6.400 ha, kemudian difokuskan pada 80 ha yang disebut sebagai area mini polder yang meliputi tiga desa tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mendapatkan masukan dan merumuskan langkah-langkah yang lebih terkoordinasi, telah dilaksanakan pertemuan di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Banjarbaru (10/8/2018)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertemuan dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Kepala Balitra, Kepala BPTP Kalsel, Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kepala Dinas Pertanian Kab. HSU, serta para peneliti terkait.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan tersebut Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan (BBSDLP), Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M. Agr. menekankan pentingnya program tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melalui forum tersebut Dedi berharap dapat dirumuskan model-model pengembangan yang dapat ditiru atau direplikasi pada lahan rawa lebak lainnya di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertemuan ini saya harap dapat merumuskan model-model pengembangan lahan rawa lebak yang dapat ditiru atau direplikasi di lahan rawa lain di Indonesia,” ungkap Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dedi juga menuturkan, konsep mini polder dalam pengelolaan lahan rawa lebak terbukti meningkatkan indeks pertanaman lahan sawah dari satu kali menjadi dua kali dalam setahun (IP200). Luas lahan rawa lebak di Indonesia mencapai 25 juta hektar, lahan tersebut sangat potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya, lanjut Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam pertemuan dirumuskan lima kegiatan yang akan dijalankan, salah satunya adalah pengembangan sistem kelembagaan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan kelembagaan petani dibagi menjadi dua segmen, yaitu: Pertama, kelembagaan untuk pelaksanaan demonstration farm (demfarm) SUP seluas 80 ha. Demfarm akan dilaksanakan pada dua musim tanam mulai dari musim kering (MK) 2018 sampai musim hujan (MH) 2018-2019.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kegiatan ini akan diperkenalkan berbagai teknologi Badan Litbang Pertanian, mulai dari penataan air, penataan lahan, varietas unggul, penerapan alat dan mesin pertanian (Alsintan), penggunaan amelioran dan pupuk hayati, perbaikan pola tanam, pemilihan komoditas dan varietas yang sesuai, penggunaan pestisida hayati, dan pengelolaan pasca panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, pengembangan kelembagaan agribisnis dengan menerapkan teknologi yang telah diperkenalkan, terutama untuk komdoitas padi, hortiktultura, itik, dan ikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meskipun kegiatan kelembagaan agribisnis difokuskan hanya mencakup tiga desa, namun diharapkan dapat dirumuskan sistem kelembagaan lebih luas, yakni untuk seluruh ekosistem polder Alabio.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Sekretariat Jendral Kementerian Pertanian, Dr. Syahyuti, MSi mengungkapkan, untuk menyusun rancangan kelembagaan tersebut, perlu dilakukan Action Research aspek kelembagaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Polder Alabio mencakup 15 desa yang berada di 4 kecamatan yakni Kecamatan Sungai Pandan, Sungai Tabuk, Babirik, dan Danau Panggang meliputi luas sebesar 6.400 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penggalian data sosial ekonomi secara mendalam perlu terus dilakukan sebagai upaya merumuskan model kelembagaan yang sesuai untuk diterapkan. Diskusi dengan berbagai pihak terkait juga dilakukan untuk menyusun draft model yang diinginkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya, sepanjang MK 2018 hingga MH 2019 akan dilakukan inisiasi pembentukan atau pengembangan kelembagaan baru di tingkat petani. Melalui pengumpulan data dan informasi serta analisis partisipasi aktif seluruh pihak terkait dapat dirumuskan sistem kelembagaan pengembangan agribisnis berbasiskan SUP inovatif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Meskipun saat ini fokus kegiatan kelembagaan hanya berada di 3 desa, namun rancangan kelembagaan mencakup areal yang lebih luas, yang pada akhirnya dapat diterapkan pada seluruh areal Polder Alabio,” pungkas Yuti. (SY).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *