Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

11 January 2018

Kebijakan Impor Beras Memiskinkan Petani

Kebijakan Impor Beras Memiskinkan Petani
11 January 2018

Kebijakan Impor Beras Memiskinkan Petani

Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartyasto Lukita menegaskan untuk tidak mengimpor beras medium atau umum. Alasanya karena beras tersebut masih bisa dipenuhi dari produksi sendiri dan harga beras saat ini masih di posisi stabil bahkan menguntungkan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Akan hal ini, Masyarakat Peduli Pangan (MAPAN), Wignyo Prasetyo menilai pemerintah sampai saat ini benar-benar berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Namun, sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ingin mengimpor beras karena harga beras sedikit mengalami kenaikan merupakan opsi yang mencederai kedaulatan pangan dan memiskinkan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Memang harga beras awal 2018 ini naik, tapi kan kenaikanya kecil dan ini wajar karena ada faktor anomali cuaca. Kenaikan ini pun dinikmati petani, sehingga pemerintah juga perlu membuat petani sejahtera,” demikian kata Wignyo mengunjungi petani binaanya di Sukamandi, Subang, Rabu (10/1/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia mengungkapkan harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang saat ini masih stabil yaitu berkisar Rp 8.000 hingga 8.800 per kg. Persediaan beras pun di atas posisi aman yaitu 32 ribu ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dan hari ini, kami turun langsung ke petani di Sukamdi Kabupaten Subang, harga beras masih wajar yaitu beras dari padi yang baru dipanen tingkat petani Rp 8.000 sampai Rp 9.000 per kilogram,” ungkap Wignyo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau di pasar, harganya mencapai Rp Rp 9.500 sampai Rp 10.000 per kilogram dan kualitas yang bagus bangat Rp 12.000 per kilogram. Artinya harga ini untungnya bagi petani sangat tipis. Jadi kalau masuk impor, petani dipastikan rugi dan miskin,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data Kementan, perkiraan dari pengalaman luas panen tahun lalu dan relatif iklim yang sama, luas panen padi nasional di bulan Januari-Februari 2018 mencapai 2,50 juta ha. Persediaan berasnya diperkirakan 8,26 juga ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sementara konsumsi beras nasional per bulan nya hanya 2,50 juta ton. Artinya terjadi kelebihan atau surplus beras 3,26 juta ton. Jadi beras kita aman,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu, Wignyo menuturkan untuk menstabilkan harga beras, bukan dengan mudah mengambil opsi impor. Akan tetapi yang harus dilakukan yaitu membenahi distribusi dan mengoptimalkan peran Bulog untuk menyerap gabah petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dan juga operasi pasar di daerah yang mengalami kenaikan beras tidak wajar harus benar-benar dioptimalkan. Satgas Pangan juga harus bertindak tegas mengecek stok dan gudang di pasar, penggilingan dan termasuk milik Bulog. Jangan sampai ada oknum yang bermain,” tegasnya.(JH).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *