Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

22 October 2017

Kebutuhan Pangan Idonesia Sudah Tak Lagi Tergantung Impor

Kebutuhan Pangan Idonesia Sudah Tak Lagi Tergantung Impor
22 October 2017

Kebutuhan Pangan Idonesia Sudah Tak Lagi Tergantung Impor

Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa saat ini pembangunan pertanian indonesia telah memasuki babak baru.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Masyarakat Indonesia, kata Andi Amran, harus bangga bahwa dalam hal pangan, Indonesia sudah mulai mandiri dan tidak lagi tergantung impor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang tidak ada lagi impor beras, jagung, dan cabai,” kata Mentan saat membuka acara Hari Pangan Sedunia, di aula Markas Kodam XII/Tanjungpura,  di kab. Kubu raya kalimantan barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Mentan,  3 tahun lalu Indonesia masih mengimpor sejumlah komoditas pangan seperti beras, jagung dan bawang merah. Tapi sekarang,  bukan hanya tercapai swasembada, indonesia malah sudah bisa mengekspor ketiga komoditas itu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang kita tidak impor lagi beras, tidak impor lagi jagung. Dulu kita impor 3,6 juta ton, sekarang hari ini kita tidak impor lagi bahkan persiapan ekspor,” ungkap Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produksi pertanian indonesia saat ini sudah mulai bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri. Dan ini, kata Amran, harus disuyukuri bersama.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hari ini kita merasa bahagia, berbeda dengan sebelumnya. Khusus untuk Indonesia, kita telah menunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa memberikan makan kepada penduduk kita sendiri tanpa impor,” ujar Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dan nanti secara bertahap, semua komoditas pangan lainnya juga akan menuju ke arah swasembada bahkan berorientasi ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai bagian dari rangkaian acara HPS ini, Menteri pertanian juga akan melaksanakan panen padi seluas 100 hektar di perbatasan Indonesia-Malaysia, bertempat di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kabayang, Kabupaten Sanggau.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak hanya panen bersama, Mentan juga sekaligus akan melepas ekspor beras perdana dari Sanggau ke Malaysia sebanyak 25 ton yang akan dikirim lewat pintu perbatasan Entikong menuju Sarawak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
*Tarik Minat Anak Muda Ke Pertanian*
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu tema Hari Pangan Sedunia tahun ini adalah “Menggerakkan Generasi Muda dalam Membangun Pertanian Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia”. Pemilihan tema ini sejalan dengan tema HPS yang ditetapkan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agricultural Organization/FAO), yakni “Change the future of migration. Invest in food security and rural development”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi menganggap tema ini sangat strategis, mengingat kurangnya minat generasi muda terhadap pertanian. Penciptaan lapangan pekerjaan yang prospektif dan inovatif serta modern di bidang pertanian, hortikultura, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan lain-lain, serta kepastian regulasi untuk mendukung bisnis di bidang pangan menjadi lebih adil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Agung, modernisasi dan peningkatan peran generasi muda pada sektor pangan diharapkan dapat mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045. “Pembangunan pedesaan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya memberdayakan pemuda dengan berbagai sektor usaha produktif di bidang pertanian, hortikultura, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan lain-lain secara modern dan inovatif,” kata Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peringatan HPS  ini, lanjutnya, juga bertujuan memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif seluruh komponen pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu, mendorong usaha-usaha penyelenggaraan pangan berkelanjutan yang membawa dampak sosial ekonomi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peringatan HPS juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menunjukkan kepada masyarakat dan dunia internasional akan pencapaian kemajuan pembangunan pangan pada era Kabinet Kerja.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara pameran di ajang HPS menghadirkan seluruh dinas pertanian dengan berbagai produk lokal yang dihasilkan. Dalam peringatan ini juga ditampilkan berbagai alat pertanian yang sangat modern. Alat-alat tani modern ini menjadi simbol bahwa pertanian di Indonesia sudah maju.(AW)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *