Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

24 February 2018

Kementan Berharap Takalar Menjadi Role Model Pengembangan Pertanian Berbasis Keunggulan Lokal

Kementan Berharap Takalar Menjadi Role Model Pengembangan Pertanian Berbasis Keunggulan Lokal
24 February 2018

Kementan Berharap Takalar Menjadi Role Model Pengembangan Pertanian Berbasis Keunggulan Lokal

Pilarpertanian - Pada tahun 2018 ini, Kementerian Pertanian kembali melanjutkan Program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab). Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian pada tanggal 15 Januari lalu di Hotel Bidakara Jakarta dilaporkan bahwa melalui program ini tingkat kebuntingan sapi mencapai 1.893.022 ekor dari target 3.000.000 ekor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Baran Wirawan saat melakukan kunjungan kerja di Takalar – Sulawesi Selatan pada hari Jumat (23/2/2018). Baran melanjutkan bahwa bagus juga jika daerah merespon program-program pusat sesuai dengan keunggulan lokal masing-masing.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami mengapresiasi dan mendukung program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar dengan satu ekor sapi untuk setiap kepala keluarga. Ini wujud tanggung jawab bersama dimana daerah mempunyai peran dan kontribusi dalam rangka pemenuhan dan peningkatan produksi daging. Sulawesi sudah dikenal sebagai penyuplai beras di daerah-daerah sekitarnya. Kemarin Bu Kadis Pertanian melaporkan bahwa Sulawesi surplus beras. Capaian positif ini juga terjadi pada komoditi peternakan. Dalam catatan saya, tahun 2016, ada sekitar 1,3 juta sapi di Sulawesi Selatan”, ungkap Baran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Bupati Takalar Syamsari menegaskan bahwa Takalar siap menjadi pilot project bagaimana konsep suatu kawasan pertanian terpadu diaplikasikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sudah melakukan kerja sama dengan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, kemudian mendata lahan-lahan yang selama ini terlantar tapi memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produksi jagung yang kemudian limbahnya bisa dimanfaatkan untuk peternakan. Zero Waste, tidak ada limbah yang terbuang. Jadi semua termanfaatkan karena prinsip kami, uang rakyat harus dikembalikan untuk rakyat”, tegas Syamsari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin yang juga turut hadir menegaskan bahwa untuk kepentingan petani dan kemajuan pertanian nasional, Komisi IV DPR RI terus mendorong dan mendukung program-program Pemerintah yang pro rakyat. (RZ)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *