Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 December 2019

Kementan Gandeng Pemkab Grobogan Kembangkan Hortikultura

Kementan Gandeng Pemkab Grobogan Kembangkan Hortikultura
Foto: Para Kepala Daerah Grobogan Jawa Tengah
12 December 2019

Kementan Gandeng Pemkab Grobogan Kembangkan Hortikultura

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terus mendorong sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak guna mendukung program-program Kementerian yang dipimpinnya. Upaya tersebut mendapat sambutan antusias dari para kepala daerah, salah satunya Bupati Grobogan Jawa Tengah. Kabupaten yang diapit Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan tersebut, selain dikenal sebagai sentra jagung terbesar di Jawa Tengah juga memiliki potensi melimpah seperti bawang merah, semangka, melon, durian, klengkeng dan aneka buah lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, saat ditemui disela penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Hortikultura dengan Pemkab Grobogan di Purwodadi (12/12), menyambut baik kerja sama pengembangan hortikultura di wilayahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sangat mengapresiasi Kementan khususnya Ditjen Hortikultura yang sudah melaksanakan MoU atau Nota Kesepahaman ini. Ini merupakan langkah konkret untuk mensinergikan program kegiatan pusat dengan daerah sehingga pengembangan kawasan hortikultura yang sudah dirancang bisa didukung dan dilaksanakan dengan baik,” ujar Sumarni.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirinya menyatakan pihaknya kini tengah berkonsentrasi membangun kawasan agrowisata yang difokuskan di Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo dan Wirosari. Kawasan tersebut memanfaatkan lahan hutan milik masyarakat dan kawasan Perhutani yang luasnya mencapai puluhan ribu hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Konsepnya sederhana saja, bagaimana mengintegrasikan kawasan hortikultura dengan sektor pariwisata dan lingkungan hidup sehingga bisa memberikan efek berantai bagi perekonomian masyarakat di Grobogan sekaligus untuk tujuan konservasi lahan. Dukungan Kementan tentu sangat membantu,” jelas Sumarni.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Perlindungan Hortikultura, Sriwijayanti Yusuf yang hadir dalam acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut mengaku senang dengan komitmen Pemkab Grobogan. Menurut wanita yang akrab dipanggil Yanti tersebut, pelibatan kepala daerah dalam pengembangan subsektor hortikultura dinilai penting agar program yang dibiayai melalui APBN bisa didukung oleh instansi terkait lingkup pemerintah daerah setempat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“MoU ini menjadi bagian dari sistem pengawalan program yang dibangun oleh Ditjen Hortikultura. Dengan begitu kepala daerah dapat lebih mengetahui kegiatan hortikultura di wilayahnya,” ujar Yanti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Yanti mengharapkan kepala daerah dapat mengkonsolidasikan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait dukungan dan pengawalan pengembangan kawasan di daerahnya sesuai kewenangan masing-masing.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan begitu, program dari pusat bisa berjalan lancar, efektif dan efisien terutama dalam mencapai target peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan daya saing hortikultura,” tambah Yanti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Edhie Sudaryanto mengatakan bahwa komoditas hortikultura andalan Grobogan di antaranya bawang merah yang luasnya mencapai 1.293 hektar dengan produktivitas rata-rata 9-10 ton per hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bawang merah kami sudah terkenal di pasaran. Kami juga menjadi daerah pertama yang mengembangkan secara komersial bawang merah dari biji atau dikenal dengan TSS,” ungkap Edhie.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai informasi, selain bawang merah, Grobogan juga memiliki kawasan aneka cabai seluas 820 hektar, semangka dan melon seluas 1500 hektar, belimbing sebanyak 9000 pohon, mangga 380 ribu pohon serta pisang 344 ribu rumpun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk agroekowisata di kawasan Pegunungan Kendeng kami akan fokuskan pada komoditas klengkeng kateki, alpukat dan durian,” tandas Edhie. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *