Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 June 2020

Kementan Gandeng TNI-POLRI Perkuat Pengawasan Karantina Pertanian dan Pangan

Kementan Gandeng TNI-POLRI Perkuat Pengawasan Karantina Pertanian dan Pangan
Foto : Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Bersama TNI-POLRI Perkuat Pengawasan Terhadap Karantina Pertanian dan Pangan
16 June 2020

Kementan Gandeng TNI-POLRI Perkuat Pengawasan Karantina Pertanian dan Pangan

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memperkuat sektor pertanian terutama guna menghadapi dampak yang akibatkan sesudah virus corona atau covid-19 terhadap semua sendi kehidupan khususnya perekonomian. Salah satu akselerasinya yakni memperkuat pengawasan keamanan dan mutu pangan melalui Badan Karantina Pertanian dengan menggandeng TNI dan Polri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami hadir di Jawa Barat hari ini melakukan gerakan pengendalian di seluruh pengendalian airport dan pelabuhan yang ada untuk memastikan bahwa operasi terpadu antara jajaran pemerintahan yang diwakilkan Kepala Badan Karantina Pertanian bersama TNI dan Polri melakukan upaya-upaya pengawasan yang ada di seluruh Indonesia. Saya juga menyampaikan penghargaan dan ucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri atas sinergi yang telah terjalin kuat,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat membuka gelar Pengawasan dan Penindakan Karantina Pertanian di Lembang, Selasa (16/6).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir dalam kegiatan ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kami, Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syahrul mengungkapkan dalam gerakan pengendalian ini pun dilakukan pemusnahan atau penghapusan terhadap temuan-temuan yang berbahaya yakni di 50 lebih pelabuhan. Badan Karantina Pertanian mencatat bahwa sejak Januari hingga Juni 2020 telah melakukan penahanan, penolakan dan pemusnahan komoditas pertanian yang berbahaya dan ilegal asal luar negeri sebanyak 7.056 kali. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan periode sama di tahun 2019 yang hanya 3.841 kali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya kira ini penting agar betul-betul pintu keluar masuk kita bisa berfungsi lebih maksimal di dalam menjaga berbagai komoditas yang masuk maupun keluar. Dengan demikian dalam kondisi aman sesuai norma-norma penyelenggaraan komoditas yang ada,” paparnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Syahrul menegaskan, gerakan pengawasan keamanan dan mutu pangan merupakan salah satu akselerasi dalam mempertangguh sektor pertanian guna menjawab pelemahan ekonomi pasca covid-19. Kementan melalui Badan Karantina bertugas mensortir semua lingkup komoditas apa saja yang masuk ke Indonesia dan juga mensortir agar tidak semua komoditas Indonesia yang dikirim keluar untuk diperdagangkan dan layak dikonsumsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Oleh karena itu, tugas ini memang kelihatannya sederhana tapi sebenarnya mengandung sebuah inti yang sangat fundamental. Dapat dibayangkan kalau impor sebuah barang bibit yang dikirim masuk ke dalam negeri oleh siapa saja dan mengandung katakanlah mengandung virus yang berbahaya tidak dan saja virus corona, maka ini akan merusak kita semua. Oleh karena itu, Karantina pertanian bersama TNI dan Polri kita bisa menjaga keluar masuknya penyakit,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syahrul menambahkan untuk menjamin keamanan dan meningkatkan ketahanan pangan, Kementan melalukan karantina pertanian yang baik melalui online sistem. Oleh karena itu, sesudah covid-19 atau sesudah perlambatan-perlambatan yang lain diakibatkan covid-19, dipastikan nantinya akselerasi ini akan kembali muncul dengan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya ingin menyampaikan hari ini bersama Gubernur Jawa Barat berbagai hal akibat dampak Covid-19, khususnya dalam mengakselerasi pertanian untuk menjawab kepentingan masyarakat lebih khususnya Jawa Barat, kita telah sepakat sama-sama mengakselerasinya. Kita sepakat untuk kompak melakukan upaya-upaya agar masyarakat tetap produktif walau hidup dalam kondisi baru atau kondisi normal sesudah covid-19 yang ada,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan acungan jempol terhadap kinerja sektor pertanian khusus di masa pandemi covid-19. Sebab, hasil penelitian Universitas Pajajaran menyatakan sektor ekonomi yang paling tangguh di seluruh dunia dan juga Indonesia adalah pertanian. Pertanian, peternakan, perikanan pokoknya semua yang terhubungan dengan alam itu ternyata tidak terpengaruh terlalu besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kemudian dari statistik Jawa Barat pak, orang yang terkena covid rata-rata orang kota, orang ke desa ke kabupaten itu covidnya juga makin sedikit. Karena covid ini penyakit kerumunan, makin padat potensi makin besar, makin tidak berkerumun makin sedikit,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ridwan mengatakan terobosan yang dijalan Kementan saat ini dan pasca covid-19 adalah sejalan dengan yang dikonsepkan bahkan sudah dijalan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Yakni membangun digitalisasi pedesaan dan di sektor pertanian memperkuat teknologi pertanian berbasis teknologi 4.0.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nah itulah kenapa kami juga akan berkampanye pak menteri pasca covid para lulusan perguruan tinggi tidak usah ke kota-kota lagi, tinggal aja di desa tapi rejeki kota dan bisnisnya mendunia dan salah satu yang kita siapkan pak menteri adalah digitalisasi pedesaan. Kemudian teknologi pertanian memakai drone dan kami juga punya aplikasi bisa mengetahui antara pasar pertanian dengan tanah koordinat itu bagaimana bisa maching,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selama ini petani hanya pakai feeling pak, yang lakunya kentang, dimana-mana nanam kentang. Padahal kemiringannya tidak cocok dan kualitas tanah tidak cocok. Aplikasi yang sedang kita bangun itu akan menginformasikan pasar dimana, produk pertanian yang lagi naik apa, dihubungkan dengan geografis lahan nanti dimachingkan dengan produk yang pas,” lanjut Ridwan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemetaan Zona Rawan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil memaparkan inovasi berupa pemetaan zona rawan untuk memperkuat pengawasan di lapangan oleh jajarannya. Ini salah satu upaya upaya untuk memitigasi resiko wilayah-wilayah yang selama ini menjadi entry points dari pangan dan komoditas pertanian ilegal masuk ke wilayah kita.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemasukan pangan atau komoditas illegal atau tidak adanya jaminan pemenuhan aspek kesehatan dan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat. Dan ini dapat berdampak negatif dalam upaya Kementerian Pertanian dalam membangun swasembada pangan,” paparnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, pada kegiatan ini, Mentan Syahrul memberikan penghargaan atas dukungan operasional kepada Laksda TNI Didik Setiyono sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari sebagai Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat dan Irjen Pol Drs. Erry Rudolf Nahak sebagai Asisten Kapolri Bidang Operasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan Syahrul juga bersama Gubernur Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi dan Kapolda Jabar menyaksikan secara daring patroli gabungan Kementan bersama pihak TNI dan POLRI di laut, darat dan penyeberangan serta pemusnahan komoditas pertanian impor ilegal dan berbahaya.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *