Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

19 April 2019

Kementan Pacu Pengembangan Sentra Tanaman Hias di Tawangmangu

Kementan Pacu Pengembangan Sentra Tanaman Hias di Tawangmangu
19 April 2019

Kementan Pacu Pengembangan Sentra Tanaman Hias di Tawangmangu

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu peningkatan produksi komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya tanaman hias yang memiliki potensi pasar ekspor yang terbuka lebar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi membeberkan Indonesia sangat kaya akan komoditas tanaman hias. Buktinya, terdapat 173 jenis tanaman hias dengan ribuan jenis varietas yang tersebar di berbagai daerah, salah satunya yang tengah dikembangkan di Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Lokasi desa ini sangat strategis, dataran tinggi dan daerah tujuan wisata. Desa Nglurah menjadi sentra tanaman hias dengan 130 jenis tanaman antorium, krisan anggrek, pakis, kaktus, bonsai, dan lainnya,” demikian dikatakan Suwandi saat meninjau budidaya tanaman hias di Desa Nglurah, Jumat (19/4). Hadir Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Karanganyar Supramnaryo dan para petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menyebutkan Kementan hingga saat ini terus mendorong sentra-sentra tanaman hias sejenis di daerah lain agar produksi dan volume ekspor semakin meningkat setiap tahunnya. Tanaman hias biasanya tumbuh subur di dataran tinggi, seperti di Brastagi, Solok, Puncak, Lembang, Tawangmangu, Batu Malang, dan lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita targetkan tanaman hias yang petani produksi berkualitas ekspor agar pendapatan petani dan negara meningkat. Ini pasti bisa karena tanaman hias kita memiliki daya saing yang tinggi di pasar dunia,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Keunggulan lainnya, tanaman hias kita bisa memberikan kasih sayang bagi para pecinta bunga,” tambah Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Karanganyar, Supramnaryo menuturkan budidaya tanaman hias di Desa Nglurah Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar ini melibatkan 850 Kepala Keluarga (KK) di 14 Rukun Tetangga (RT). Tanaman hias yang dikembangkan cukup banyak yakni sebanyak 80 jenis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berbagai jenis tanaman hias di sini diminati pasar dan memasok ke seluruh Indonesia, melibatkan 850 pedagang dan dipasarkan langsung ke hotel-hotel dan pelaku usaha dekorasi,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga tanaman hias di daerah ini bervariasi, yakni tergantung jenisnya, ada Rp 2.000 hingga Rp 500.000 per pot. Petani pun menjualnya dalam bentuk ikat,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wagimin, salah seorang petani tanaman hias dari Kelompok Tani Taman Sari, Desa Nglurah, Tawangmangu mengatakan dirinya sudah lama menggeluti budidaya tanaman hias yang jenisnya pun bermacam-macam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hingga saat ini, lanjut Wagimin, budidaya tanaman hias di daerah Tawangmangu ini sangat prospektif. Pasalnya permintaan pasar dalam negeri saja semakin meningkat,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Heru, petani bunga krisan di Desa Lebak, Kecamatan Tawangmangu mengatakan saya sudah 8 tahun bertani tanaman hias krisan. Ada 10 jenis bunga krisan disini. Setiap seminggu bisa panen 250 ikat dan kadang sehari bisa 100 ikat. Harga Rp 25.000 perikat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pasar tidak ada masalah karena pedagang datang kesini rutin, diantaranya untuk dekorasi. Usaha dekorasi sekarang sudah menggunakan bunga asli semua. Ini yang membuat permintaan tinggi,” sebutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemerintah daerah dan pusat terus membantu petani agar tanaman hias yang dibudidayakan itu terjaga kualitasnya dan harga menguntungkan,” sambung Heru.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, kawasan pertanian di Tawangmangu ini tidak hanya menjadi sentra budidaya tanaman hias, tetapi juga sentra budidaya sayur-sayuran. Seperti sayuran organik pakcoy capri, seledri dan berbagai jenis sayuran lainnya. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *