Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

14 June 2022

Kementan Terus Dorong Pengamanan OPT dengan Dem Area BTS

Kementan Terus Dorong Pengamanan OPT dengan Dem Area BTS
Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat oleh Kementerian Pertanian di Poktan Tani Tanjung Sari Sebagai Upaya Pengamanan Tanaman dari OPT.
14 June 2022

Kementan Terus Dorong Pengamanan OPT dengan Dem Area BTS

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan percepatan kegiatan untuk mendukung pengamanan tanaman pangan dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Upaya-upaya tersebut salah satunya yaitu dengan kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS). Pada tahun 2022, Poktan Tani Tanjung Sari merupakan salah satu poktan yang menerima kegiatan BTS Tahun 2022 di Kalimantan Barat dengan luas lahan 50 ha. Total penerima bantuan kegiatan Dem Area BTS di Kalimantan Barat adalah 15 poktan dengan total lahan seluas 920 ha yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Mempawah yaitu Sungai Pinyuh, Sungai Kunyit, Jongkat, Anjongan, Toho, Mempawah Hilir dan Segodong.

Rolib selaku Ketua Kelompok Tani Tanjung Sari mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan atas alokasi kegiatan yang diberikan kepada kelompok taninya. “Saya bersyukur bisa mendapatkan kegiatan ini, sehingga saya dan petani lainnya bisa belajar cara berbudidaya padi yang aman bagi lingkungan dan aman bagi manusia”, ungkap Rolib.

Dalam kunjungannya, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Mohammad Takdir Mulyadi menyampaikan bahwa diharapkan petani mampu meningkatkan kualitas, produktivitas dan kesejahteraannya tanpa mengurangi kesehatan lahan dan keseimbangan ekologinya. “Dengan penerapan BTS diharapkan kita dapat mewariskan lahan yang tetap sehat kepada anak cucu kita”, ucap Takdir.

Takdir menambahkan, dem area BTS ini dapat dijadikan tempat bagi petugas POPT dan Penyuluh untuk mensosialisasikan kemanfaatan BTS ini bagi kelompok tani lainnya, sehingga diharapkan dapat direplikasi dan dimasifkan dalam skala yang lebih luas.

“Komponen BTS ini antara lain: penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) yang tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, pembenah tanah, pupuk hayati, pestisida nabati dan pestisida biologi yang juga dapat dibuat sendiri oleh petani” tambahnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi terus mendorong dan mendukung kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan yang berbasis ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami sebagai bahan pengendali. Suwandi menjelaskan bahwa ini sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mensosialisasikan secara masif kegiatan-kegiatan semacam ini, karena dapat membantu petani yang saat ini dibebankan dengan biaya produksi yang tinggi dengan ini dapat menguranginya.

“Kegiatan semacam ini harus terus dilakukan dan disosialisasikan sehingga dapat di replikasikan secara luas. Dengan ini, kelestarian dan kesehatan lahan dapat terjaga dan biaya produksi pun dapat berkurang, sehingga petani dapat keuntungan lebih dan tentunya kesejahteraan petani bisa meningkat” tutup Suwandi.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *