Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 January 2017

Per September 2016, Kemiskinan di Indonesia Masih Tinggi

Per September 2016, Kemiskinan di Indonesia Masih Tinggi
17 January 2017

Per September 2016, Kemiskinan di Indonesia Masih Tinggi

Pilarpertanian - Data Badan Pusat Statistik (BPS), 3 Januari 2016, menunjukkan bahwa  jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2016, mencapai 27,76 juta orang (10,70 persen dari jumlah penduduk). Dibandingkan  dengan  bulan Maret 2016, berkurang sebesar 0,25 juta orang yang sebesar 28,01 juta orang (10,86 persen).  Penduduk miskin adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2016 sebesar 7,79 persen, turun menjadi 7,73 persen pada September 2016. Demikian pula persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 14,11 persen pada Maret 2016 menjadi 13,96 persen pada September 2016.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski selama periode Maret 2016–September 2016 persentase kemiskinan menurun, namun jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,15 juta orang (dari 10,34 juta orang pada Maret 2016 menjadi 10,49 juta orang pada September 2016), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 0,39 juta orang (dari 17,67 juta orang pada Maret 2016 menjadi 17,28 juta orang pada September 2016).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tabel. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Pulau, September 2016
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 

Pulau Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang) Persentase Penduduk Miskin (%)
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
Sumatera 2,06 4,15 6,21 9,07 12,36 11,03
Jawa 7,04 7,79 14,83 7,72 13,94 10,09
Bali&Nusa Tenggara 0,59 1,53 2,11 9,89 18,11 14,72
Kalimantan 0,28 0,69 0,97 4,35 8,07 6,46
Sulawesi 0,39 1,70 2,09 5,75 13,84 10,97
Maluku&Papua 0,12 1,42 1,55 5,51 29,61 21,98
Indonesia 10,49 17,28 27,76 7,73 13,96 10,70

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS No. 05/8 01/Th. XX, 3 Januari 2017

Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di pulau Jawa (14,83 juta orang); sementara jumlah penduduk miskin terendah berada di pulau Kalimantan (0,97 juta orang). Sedangkan secara persentase, penduduk miskin tertinggi berada di Maluku dan Papua yaitu 21,98%, dimana persentase terbesar berada di perdesaan dan persentase terendah berada di Kalimantan.

PERANAN KOMODITI MAKANAN
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2016 tercatat sebesar 73,19 persen, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret 2016 yaitu sebesar 73,50 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jenis komoditi makanan yang berpengaruh terbesar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan, di antaranya adalah beras, rokok, daging sapi, telur ayam ras, gula pasir, mie instan, bawang merah dan tempe.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 BPS juga  (Senin, 16/1/2017), telah  merilis perubahan Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan terhadap Makanan (GKM) di perkotaan pada Maret 2016 sebesar Rp255.181/kapita/bulan,  naik menjadi Rp259.886/kapita/bulan pada September 2016. Sedangkan di perdesaan pada Maret 2016 sebesar Rp266.132/kapita/bulan, naik menjadi Rp270.038/kapita/bulan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. (RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *