Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 June 2019

Kepala BKP Kementan : KRPL Harus Berkelanjutan

Kepala BKP Kementan : KRPL Harus Berkelanjutan
23 June 2019

Kepala BKP Kementan : KRPL Harus Berkelanjutan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga sejak tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“KRPL ini sangat strategis tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, tetapi juga bisa meningkatkan pendapatan rumah tangga,” ujar Kepala BKP Agung Hendriadi, saat mengunjungi KRPL di Taro, kecamatan Tegallalang, Gianyar Bali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Agung mengatakan bahwa keberlanjutan KRPL sangat penting, karena itu Kebun Bibit Desa (KBD) harus terus dikembangkan dengan aneka tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Salah satu kunci agar KRPL bisa berkelanjutan adalah kebun bibit harus banyak tanamannya, sehingga tanaman anggota juga semakin banyak,” ujar Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu juga harus ada motor penggeraknya, yang bisa memotivasi dan memberi semangat. Ini penting. Jangan berhenti menanam,” tegas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
KRPL di provinsi Bali tahun 2019 berjumlah 70 dengan masing-masing anggota sekitar 30 orang, sedangkan di Gianyar ada 12 KRPL.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami akan kembangkan terus KRPL ini, karena program ini sangat bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga,” ujar Wayan Jarta Kepala Dinas Ketahanan Pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk KBD KRPL Dwi Tunggal Putra mengembangkan pembibitan cabai, tomat, terong, seledri, okra, rosela.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan untuk pertanaman baru dikembangkan tanaman cabai, terong dan tomat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
KRPL ini juga mengembangkan kangkung dengan sistem hidroponik dipadu dengan ikan lele dimedia ember bekas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ikan lele yang kami pelihara dipadukan dengan tanaman kangkung hidroponik. Dari 30 anggota masing-masing memelihara 50 ekor lele per ember. Hasilnya untuk dikonsumsi dan sebagian sisanya dijual,” ujar Ni Wayan Wiranti yang menjadi Ketua Kelompok Wanita Tani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Wiranti, dari budidaya tanaman yang dilakukan anggota KWT, masing-masing keluarga bisa menghemat pengeluaran antara 750 ribu sampai satu juta rupiah. Bahkan tidak sedikit yang meningkat kesejahteraannya dengan menjual produk yang dihasilkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tidak itu saja, mereka juga beternak ayam sebanyak 240 ekor, masing-masing anggota memelihara 8 ekor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ternak ayam ini juga lumayan hasilnya. Saat ini sudah berkembang menjadi 350 ekor. Sudah tidak terhitung jumlah yang dikonsumsi dan untuk keperluan upacara-upacara adat,” ujar Wiranti.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *